Home > Politik

Terharu, Inggris Akhirnya Meluncurkan Roket Sendiri

Misi roket bersejarah Inggris bersiap untuk lepas landas dengan modifikasi Boeing 747.
Virgin Orbit yang merupakan modifikasi pesawat Boeing 747 untuk meluncurkan roket Inggris ke orbit Bumi. Sumber: Virgin Orbit/Greg Robinson
Virgin Orbit yang merupakan modifikasi pesawat Boeing 747 untuk meluncurkan roket Inggris ke orbit Bumi. Sumber: Virgin Orbit/Greg Robinson

ANTARIKSA -- Ribuan warga Inggris mengharu biru menyaksikan detik-detik peluncuran roket pertama dari tanah Inggris ke luar angkasa. Persiapan akhir sedang berlangsung pada Senin, 9 Januari 2023, yang akan memasukan negara itu ke dunia baru yang eksklusif; sembilan negara yang dapat mengirim pesawat ke orbit Bumi.

Sebuah Boeing 747 yang telah dimodifikasi akan membawa roket sepanjang 21 meter yang berisi sembilan satelit. Boeing akan lepas landas dari pelabuhan antariksa di Cornwall, barat daya Inggris, pada pukul 22.16 GMT atau pukul 05.16 WIB, pagi ini.

Roket akan terlepas dari pesawat pada ketinggian 35.000 kaki di atas Samudra Atlantik ke selatan Irlandia. Roket itu kemudian akan melepaskan satelit yang dibawanya. Pesawat akan kembali ke Spaceport Cornwall, sebuah konsorsium yang melibatkan Virgin Orbit dan Badan Antariksa Inggris di Bandara Cornwall Newquay.

Jika tak ada aral melintang, peluncuran ini akan menjadi yang pertama dari tanah Inggris. Satelit yang diproduksi Inggris sebelumnya harus dikirim ke orbit melalui pelabuhan antariksa negara lain alias menebeng seperti Indonesia saat ini.

"Bergabung dalam daftar negara peluncuran yang benar-benar eksklusif sangat penting karena memberi kita akses sendiri ke luar angkasa... yang belum pernah kita miliki sebelumnya di sini, di Inggris," kata kepala Spaceport Cornwall, Melissa Thorpe kepada televisi BBC, Senin.

Lebih dari 2.000 orang menonton langsung peluncuran yang diberi judul "Start Me Up", diambil dari lagu Rolling Stones. "Ada dua tahap untuk itu...dua kegembiraan, sungguh, lepas landas dan kemudian penyebaran roket," tambah Thorpe.

Satelit yang diluncurkan memiliki berbagai fungsi sipil dan pertahanan. Di antaranya, pemantauan laut yang akan membantu negara-negara mendeteksi penyelundup manusia yang memperdagangkan migran dan observasi cuaca luar angkasa.

Jumlah pangkalan antariksa di Eropa telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir karena komersialisasi antariksa. Untuk waktu yang lama, satelit terutama digunakan untuk misi institusional oleh badan antariksa nasional, tetapi sebagian besar proyek pelabuhan antariksa Eropa sekarang merupakan inisiatif sektor swasta.

Pasar telah meledak dengan munculnya start-up kecil, teknologi modern yang membuat roket dan satelit menjadi lebih kecil, dan jumlah aplikasi satelit yang berkembang pesat. Sekitar 18.500 satelit kecil, dengan berat kurang dari 500 kilogram, diperkirakan akan diluncurkan antara tahun 2022 dan 2031. Jumlah itu meledak dibandingkan dengan 4.600 satelit selama dekade sebelumnya.

Para juru kampanye terus mengkritik rencana peluncuran tersebut. "Luar angkasa adalah perbatasan baru untuk eskalasi dan pengeluaran militer tanpa pengawasan atau akuntabilitas publik yang nyata," kata Sekretaris Jenderal Kampanye Pelucutan Senjata Nuklir (CND), Kate Hudson.

Direktur Drone Wars, Chris Cole juga mengecam perlombaan senjata luar angkasa yang pasti akan menyebabkan risiko ketidakstabilan dan konflik yang lebih besar. sumber: phys.org

× Image