Home > Sains

Indonesia akan Hadapi 90 Kali Gerhana Matahari, Begini Penjelasannya

Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi tepat di Bulan Ramadhan ini.
Penampakan gerhana matahari pada 29 Juni 2022 yang dilihat dari luar angkasa. Foto: SDO/NASA melalui Republika.co.id
Penampakan gerhana matahari pada 29 Juni 2022 yang dilihat dari luar angkasa. Foto: SDO/NASA melalui Republika.co.id

ANTARIKSA -- Indonesia akan dilalui oleh fenomena Gerhana Matahari Hibrida, yakni gerhana Matahari yang dapat terlihat sebagai Gerhana Matahari Total maupun Gerhana Matahari Cincin bergantung dari lokasi pengamat saat dilalui jalur gerhana sentral. Peristiwa itu akan terjadi pada 20 April 2023, bertepatan dengan 29 Ramadhan 1444 Hijriyah.

Gerhana Matahari Hibrida terjadi karena jarak Bumi-Bulan yang berubah-ubah saat bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi. Hal itu menyebabkan ada wilayah yang mengalami Gerhana Matahari Total dan wilayah lainnya mengalami Gerhana Matahari Cincin.

Dilansir situs resmi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Kamis, 2 Feberuari 2023, Peneliti Pusat Riset (PR) Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang menjelaskan, dalam 5.000 tahun (2000 SM-3000 M), terdapat 569 kali Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi di seluruh permukaan Bumi. Itu artinya, setiap rata-rata 8,8 tahun akan terjadi Gerhana Matahari Hibrida.

Abad yang mengalami Gerhana Matahari Hibrida paling banyak adalah abad pertama Masehi, yaitu sebanyak 25 kali. Kemudian, disusul oleh abad ke-17 SM, abad ke-3 SM, abad ke-14 M, dan abad ke-17 M terjadi sebanyak 24 kali. Sepanjang abad ke-21 ini, Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi 7 kali saja.

Melintasi Indonesia

Gerhana jenis ini terakhir kali melintas Indonesia pada 26 April 1408, 8 Juli 1423, 23 Januari 1441, 25 Februari 1495, 10 Juli 1507, 6 Juni 1807. Setelah tahun ini, Gerhana Matahari Hibrida berikutnya akan terjadi pada 25 November 2049. Artinya, di abad ke-21 ini, Gerhana Matahari Hibrida akan melintasi Indonesia sebanyak dua kali.

Setelah abad ke-21, Gerhana Matahari Hibrida akan terjadi setelah 300 dan 478 tahun kemudian. Indonesia akan kebagian gerhana ini pada 13 Oktober 2349 dan 17 Februari 2827. Hal ini berarti, tidak semua abad akan dilintasi Gerhana Matahari Hibrida di lokasi yang sama, dalam kasus ini adalah Indonesia.

Jika kita mengabaikan tipe gerhana, setiap rata-rata 2-3 tahun sekali, Gerhana Matahari akan melintasi Indonesia, baik itu gerhana sebagian, cincin, maupun total. Dalam 200 tahun terakhir, sudah terjadi 82 kali Gerhana Matahari di Indonesia. Di antaranya, 13 kali Gerhana Matahari Cincin dan 12 kali Gerhana Matahari Total.

Sementara, dalam 200 tahun mendatang, akan terjadi 90 kali Gerhana Matahari di Indonesia. Di antaranya, 2 kali Gerhana Matahari Hibrida (2023 dan 2049), 16 kali Gerhana Matahari Cincin, dan 10 kali Gerhana Matahari Total. Baca: Jadwal Lengkap 90 Gerhana Matahari di Indonesia.

Gerhana Matahari Sebagian diprediksi lebih sering terjadi di Indonesia dengan rata-rata setiap 5 tahun sekali. Sedangkan, Gerhana Matahari Total melintasi Indonesia setiap 6-7 tahun sekali. Sementara itu, Gerhana Matahari Cincin melintasi Indonesia setiap 8-10 tahun sekali. Sumber: LAPAN

× Image