Home > Ulasan

Mengapa Lubang Hitam Berkelap-kelip? Astronom pun Heran

NASA sedang mengamati 5.000 lubang hitam untuk mengetahui bagaimana kelap kelip itu terjadi.
Ilustrasi lubang hitam.
Ilustrasi lubang hitam.

ANTARIKSA -- Lubang hitam adalah hal yang aneh, bahkan menurut standar para astronom. Massa mereka begitu besar, ia membelokkan ruang di sekelilingnya begitu rapat sehingga tidak ada yang bisa lolos, bahkan cahaya itu sendiri. Namun, terlepas dari kehitamannya yang terkenal, beberapa lubang hitam cukup terlihat.

Gas dan bintang yang ditelan oleh ruang hampa galaksi ini tersedot ke dalam piringan bercahaya sebelum perjalanan satu arahnya ke dalam lubang. Piringan tersebut bahkan bisa bersinar lebih terang daripada seluruh galaksi.

Lebih aneh lagi, lubang hitam ini berkelap-kelip. Kecerahan cakram bercahaya dapat berfluktuasi dari hari ke hari, dan tidak ada yang tahu pasti mengapa itu terjadi. Baca: Apa Itu Lubang Hitam?

Dalam makalah baru di Nature Astronomy, Christian Wolf, anggota Astronomical Society of Australia (ASA) mengatakan, kelap kelip tersebut disebabkan semacam turbulensi yang didorong oleh gesekan dan medan gravitasi dan magnet yang kuat. Namum, Wolf mendukung penuh upaya pertahanan asteroid NASA yang sedang mengamati lebih dari 5.000 lubang hitam yang tumbuh paling cepat di langit selama lima tahun terakhir. Pengamatan tersebut khusus untuk memahami mengapa kelap-kelip ini terjadi sehingga hasilnya bisa berkontribusi.

Pemakan bintang raksasa

Wolf mengatakan, mereka telah mempelajari lubang hitam supermasif, jenis yang berada di pusat galaksi dan sebesar jutaan atau miliaran massa matahari. Galaksi kita sendiri, Bima Sakti, memiliki salah satu raksasa ini di pusatnya, dengan massa sekitar empat juta matahari.

Sebagian besar, sekitar 200 miliar bintang yang membentuk sisa galaksi, termasuk matahari kita, dengan tenang mengorbit di sekitar lubang hitam di pusatnya. Namun, keadaan tidak selamanya baik-baik saja. Ketika pasangan galaksi menarik satu sama lain melalui gravitasi, banyak bintang akan tertarik mendekat kepada lubang hitam galaksi mereka. Hal ini berakhir buruk bagi bintang-bintang yang terjebak, mereka tercabik-cabik dan dimakan oleh lubang kelam tersebut. Baca: Monster Lubang Hitam Diduga Telah Membunuh Galaksi Induk Mereka.

Wolf yakin hal itu terjadi di galaksi dengan lubang hitam yang beratnya mencapai satu miliar massa matahari. Sebab, astronom tidak dapat membayangkan hal lain bagaimana lubang hitam bisa tumbuh begitu besar. Hal semacam itu, kata dia, mungkin saja pernah terjadi di Bima Sakti pada masa lalu.

Menurut dia, lubang hitam juga bisa memakan bintang dengan cara yang lebih lambat dan lembut. Mereka bisa menghisap lebih dulu awan gas yang dihembuskan oleh bintang geriatrik yang dikenal sebagai raksasa merah. Setelah awan menipis, inti bintangnya kemudian dilahap. Sumber: the conversation/phys.org

× Image