Home > Ulasan

Walau Mematikan, Gempa Bumi Ternyata Ada Manfaatnya

Sekitar 20.000 gempa terjadi setiap tahun dan kebanyakan tak dirasakan.
Seorang warga menggendong anaknya melintasi rumah yang rubuh akibat gempa bumi di Cieunder, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang warga menggendong anaknya melintasi rumah yang rubuh akibat gempa bumi di Cieunder, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

ANTARIKSA -- Mungkin mengejutkan mendengar bahwa gempa bumi dapat bermanfaat. Ya, sebenarnya gempa bumi dapat memberi tahu kita banyak hal tentang bagian dalam Bumi, termasuk letak berbagai lapisan geologis.

Ketika seismometer di seluruh dunia mendeteksi gelombang seismik, mereka merekam kecepatannya. Hal ini dapat memberi tahu ilmuwan banyak hal tentang komposisi, suhu, dan tekanan material yang dilalui gelombang tersebut.

Lokasi dan besarnya gempa bumi juga dapat memberikan gambaran tentang proses tektonik Bumi yang sedang bekerja. Menurut Woods Hole Oceanographic Institution, pengetahuan tektonik yang meningkat membantu para ilmuwan meningkatkan perhitungan mereka tentang kemungkinan peristiwa seismik di sepanjang patahan tertentu.

Intensitas gempa bumi

Sekitar 20.000 gempa terjadi setiap tahun, yang setara dengan sekitar 55 setiap hari menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS). Untungnya, sebagian besar dari gempa tidak dirasakan sama sekali dan terlalu lemah untuk menyebabkan kerusakan.

Para ilmuwan memperkirakan terjadi sekitar 16 gempa bumi besar (dikategorikan sebagai berkekuatan 7 ke atas) per tahun. Menurut USGS, dalam 40 hingga 50 tahun terakhir, kita telah melampaui angka ini sekitar 12 kali lipat, dan pada 2010 saja, terjadi 23 gempa bumi besar.

Jumlah itu sesuai dengan kemampuan prediksi gempa saat ini, karena kejadian seismik ini hampir tidak mungkin diprediksi dan sama sekali tidak dapat dicegah. Alih-alih menginvestasikan waktu dan energi untuk tindakan pencegahan yang sia-sia, manusia telah belajar bahwa kesiapan dan infrastruktur yang tepat adalah kuncinya. Seperti kata pepatah terkenal "gempa bumi tidak membunuh orang, bangunan melakukannya."

Banyak daerah rawan gempa telah mengadopsi kode bangunan yang ketat untuk membantu memastikan ketahanannya terhadap gempa. Ada banyak contoh perbaikan bangunan, mulai dari peredam kejut karet di pondasi untuk membantu meredam getaran hingga rangka baja khusus yang dirancang untuk bergoyang tanpa mempengaruhi integritas struktural bangunan.

Hebatnya, gedung pencakar langit yang besar juga dapat dibangun untuk menahan guncangan tanah yang cukup besar. Beberapa dibangun berisi bola penstabil besar yang dikenal sebagai peredam yang pada dasarnya bertindak sebagai pendulum raksasa. Bola ini bergerak bolak-balik untuk melawan setiap gerakan bangunan itu sendiri.

Peredam ini membantu menstabilkan bangunan selama angin kencang, atau aktivitas seismik. Penggunaan peredam dapat dilihat langsung di dek observasi di gedung Taipei 101, Taiwan. Sumber: Space.com

× Image