Home > Teknologi

Sistem Pendeteksi Asteroid Cina Masuk Tahap Konstruksi Kedua

Cina tahun lalu telah mengirim ping ke bulan dengan intrumen tahap pertama.
Ilustrasi asteroid di dekat Bumi. Gambar: ESA
Ilustrasi asteroid di dekat Bumi. Gambar: ESA

ANTARIKSA -- Pembangunan susunan radar pertahanan planet Cina memasuki fase kedua. Proyek China Compound Eye (Fuyan) akan membuat jaringan antena yang akan memantulkan sinyal radar dari objek yang jauh untuk mencitrakan dan melacak asteroid. Sistem itu akan menentukan batu antariksa itu bisa mengancam Bumi atau tidak.

Fase pertama yang terdiri dari empat radar berdiameter 16 meter yang terletak di dekat Chongqing di barat daya Cina telah selesai pada Desember 2022. Para ilmuwan kemudian mem-ping sinyal dari bulan untuk memverifikasi kelayakan sistem dan teknologi utamanya.

Fase baru kini sedang dibangun untuk membangun 25 antena radar, masing-masing dengan diameter 30 meter. Pekerjaan tersebut diharapkan selesai pada tahun 2025.

“Setelah konstruksi tahap kedua selesai, kami akan bisa mengamati asteroid dengan diameter puluhan meter sejauh 10 juta kilometer. Misalnya, terdiri dari apa, berapa kecepatan rotasinya dan apa perubahan orbitnya setelah ditabrak. Ini dapat diamati dengan (instrumen) fase kedua dalam kondisi tertentu," kata Zeng Tao, Wakil Direktur Institut Riset Teknologi Radar di bawah Institut Teknologi Beijing.

Fase ketiga kemudian akan dimulai untuk memperluas jangkauan deteksi Fuyan hingga 150 juta km. Proyek ini menggunakan beberapa larik yang lebih kecil untuk mensimulasikan sistem apertur yang lebih besar. Hal itu akan memungkinkan pendeteksian ruang angkasa bagian dalam.

Proyek ini mulai diumumkan pada April 2022. Saat itu, Administrasi Luar Angkasa Nasional Cina mengatakan, mereka sedang mengerjakan rencana pertahanan Bumi yang mencakup pelacakan objek dekat planet dan meluncurkan uji defleksi asteroid yang mirip dengan misi DART NASA dalam beberapa tahun mendatang. Proposal lain untuk kemampuan pelacakan asteroid China termasuk mengirimkan konstelasi satelit ke orbit mirip Venus. Sumber: Space.com

× Image