Home > Bisnis

Runtuhnya Silicon Valley Bank Menggetarkan Luar Angkasa

Dampak penutupan SVB pada industri luar angkasa bersifat sementara.
Rocket Lab adalah salah satu perusahaan ruang angkasa yang melakukan bisnis dengan Silicon Valley Bank. Gambar: NASA
Rocket Lab adalah salah satu perusahaan ruang angkasa yang melakukan bisnis dengan Silicon Valley Bank. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB), sebuah institusi yang terlibat dalam investasi, pinjaman, dan layanan perbankan tradisional untuk banyak perusahaan teknologi, menimbulkan efek getar di seluruh industri luar angkasa. Departemen Perlindungan Keuangan dan Inovasi California mengumumkan penutupan SVB pada Jumat, 10 Maret 2023. Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) AS ditunjuk sebagai penerima yang akan melikuidasi aset bank dan membayar deposan dan kreditur.

"Semua deposan yang diasuransikan akan memiliki akses penuh ke simpanan yang diasuransikan paling lambat Senin pagi, 13 Maret 2023. FDIC akan membayar dividen di muka kepada deposan yang tidak diasuransikan pada pekan depan," bunyi pernyataan departemen tersebut.

Di antara perusahaan sektor luar angkasa yang bisa terpengaruh adalah Rocket Lab, yang dilaporkan Space News memiliki saldo agregat sekitar 38 juta dolar AS di SVB yang berkantor pusat di California. Jumlah itu mewakili 7,9 persen dari total kas, setara kas, dan surat berharga perusahaan pada 31 Desember 2022.

SVB telah menjadi bank pilihan bagi banyak perusahaan teknologi pemula. Sebab, SVB lebih memahami apa yang dihadapi perusahaan pemula dibandingkan bank lainnya. SVB sangat diminati selama pandemi Covid-19, guncangan pasar pada awal pandemi menyebabkan periode booming bagi perusahaan rintisan dan penyedia teknologi karena peningkatan konsumen gadget dan layanan digital.

Di sektor luar angkasa, Space News melaporkan, Astra, Planet, Redwire, dan Rocket Lab menerima pinjaman dari SVB dan melunasi uang itu ketika mereka go public melalui merger dengan perusahaan akuisisi. Sebelum penutupan, perusahaan dengan akun SVB umumnya meyakinkan investor bahwa situasi saat ini dapat dikelola.

"Kami pikir langkah-langkah yang diambil Fed, Departemen Keuangan dan (The Federal Deposit Insurance Corporation) akan secara tegas mematahkan 'putaran malapetaka' psikologis di sektor perbankan regional," kata Karl Schamotta, Kepala Strategi Pasar pada Corpay di Toronto dikutip dari Reuters.

Namun, beberapa perusahaan kurang optimis. Mereka menganggap keadaan bank tersebut adalah situasi yang sangat serius. "Saldo kami tiba-tiba hanya 450 dolar AS," kata salah seorang pengusaha sektor ruang angkasa kepada Space News.

Menurut orang itu, tidak ada komunikasi dari SVB sampai pengumuman penutupan SVB yang dramatis itu muncul. "Penghubung utama SVB kami, yang dulu sangat perhatian, (kini) tidak dapat dihubungi dengan cara apa pun. Ini mengerikan," kata dia.

Perusahaan besar mempertahankan saldo mereka di bawah batas asuransi FDIC, yaitu 250.000 dolar AS. Namun mereka tidak tahu kapan akan mendapatkan kembali akses ke uang mereka atau bagaimana proses pengaturan akan dilakukan. Padahal, hal itu penting untuk pekerjaan dirgantara internasional.

"Saya bisa membayangkan keadaan perusahaan startup yang memiliki penggalangan dana ekuitas atau pendapatan di SVB. Bagaimana mereka akan melakukan penggajian pekan ini, apalagi melanjutkan operasi?" kata pengusaha itu.

Mantan wakil presiden pengembangan bisnis Momentus Space, Negar Feher mengatakan, penutupan SVB kemungkinan tidak akan memengaruhi ekosistem luar angkasa dalam jangka panjang. Namun, kata dia, hal itu sangat memengaruhi arus kas beberapa perusahaan rintisan dalam waktu dekat. "Karena mereka berjuang untuk mengeluarkan aset mereka," kata dia.

Kronologi Runtuhnya Silicon Valley Bank

Runtuhnya bank yang lahir di jantung Silicon Valley empat dekade lalu dimulai pada Rabu, 8 Maret 2023. Saat itu, SVB mengumumkan peningkatan modal sebesar 1,75 miliar dolar AS. The Guardian melaporkan, Bank mengatakan kepada investor bahwa mereka perlu menutup lubang yang disebabkan penjualan beberapa obligasinya untuk mengimbangi kekurangan uang tunai. Namun, langkah itu memicu permintaan mendesak dari pelanggan yang khawatir SVB kekurangan modal dan mulai menarik uang secara massal.

Dua hari kemudian, pada 10 Maret, SVB senilai 200 miliar dolar AS runtuh. Itu adalah kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis keuangan dunia pada tahun 2008.

FDIC mengatakan, kantor utama dan semua cabang Silicon Valley Bank akan dibuka kembali pada Senin, 13 Maret. SVB memiliki 17 cabang di California dan Massachusetts. Sumber: Space.com

× Image