Home > Sains

Dikira Galaksi, Ternyata Lubang Hitam Mengerikan sedang Menuju Bumi

Para ilmuwan bingung dengan belokan tajam lubang hitam ke arah Bumi.
Sebuah ilustrasi blazar, sebuah lubang hitam supermasif yang menembakkan radiasi ke arah Bumi dengan kecepatan hampir mendekati cahaya. Gambar: NASA/ JPL-Caltech
Sebuah ilustrasi blazar, sebuah lubang hitam supermasif yang menembakkan radiasi ke arah Bumi dengan kecepatan hampir mendekati cahaya. Gambar: NASA/ JPL-Caltech

ANTARIKSA -- Di galaksi yang jauh, sebuah lubang hitam supermasif yang memuntahkan radiasi mendekati kecepatan cahaya telah menggeser sudutnya sebesar 90 derajat. Sebuah belokan tajam yang membingungkan fisikawan itu membuat malapetaka itu mengarah langsung ke Bumi.

Inti galaksi aktif (AGN) adalah lubang hitam lapar di inti banyak galaksi lain. Mereka mengakresi materi dan memuntahkan pancaran partikel berenergi tinggi yang disebut pancaran relativistik. AGN diklasifikasikan menurut bagian mana darinya yang mengarah ke Bumi.

PBC J2333.9-2343, sebuah galaksi besar yang jaraknya sekitar 4 juta tahun cahaya, sebelumnya diklasifikasikan sebagai galaksi radio. Artinya, pancaran radiasi raksasa AGN diarahkan tegak lurus ke garis pandang kita. Namun hasil penelitian baru yang diterbitkan 20 Maret 2023 di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society mengklasifikasi ulang galaksi itu sebagai blazar. Itu adalah pancaran lubang hitam yang sekarang mengarah langsung ke Bumi. "Ini berarti pancaran galaksi bergeser secara dramatis," tulis para peneliti dalam makalah tersebut.

"Hipotesis kami adalah jet relativistik dari lubang hitam supermasifnya telah mengubah arahnya, dan untuk mengkonfirmasi gagasan itu kami harus melakukan banyak pengamatan," kata penulis utama penelitian, Lorena Hernandez-Garcia. Ia adalah seorang ahli astrofisika di

Millennium Institute of Astrophysics.

Hernandez-Garcia dan rekannya mengamati PBC J2333.9-2343 di hampir seluruh spektrum elektromagnetik, dari gelombang radio hingga sinar gamma. Pengamatan mereka menunjukkan bahwa galaksi ini memiliki ciri khas blazar: Ia menjadi terang dan redup seperti blazar, dan memiliki pancaran yang serupa. Jadi, mereka menyimpulkan bahwa benda itu kemungkinan besar adalah sebuah blazar.

Para peneliti juga mengamati dua lobus, yaitu area di mana jet AGN berinteraksi dengan gas di sekitarnya. Hasilnya, beberapa jet sebelumnya telah meninggalkan jejak. "Lobus blazar ini sangat tua. ltu adalah peninggalan aktivitas masa lalu, sedangkan struktur yang terletak lebih dekat ke nukleus mewakili jet yang lebih muda dan aktif," kata Hernandez-Garcia.

Lobus yang tidak aktif ini adalah bukti bahwa jet sebenarnya telah berubah arah. Hal semacam ini belum pernah terjadi atau diketahui sebelumnya pada jet galaksi yang muncul di tempat yang berbeda. Namun dalam contoh sebelumnya, ada dua set lobus, yang berarti dua jet terpisah yang hidup dan mati. Untuk PBC J2333.9-2343, tampaknya hanya berasal dari satu sumber aktivitas, dan taktiknya telah berubah.

Apa yang menyebabkan perubahan besar ini? Para astronom masih berusaha mengungkapkannya. Teori saat ini menyatakan, itu adalah penggabungan galaksi, di mana galaksi besar lainnya bertabrakan dengan PBC J2333.9-2343, mendorong orientasi pada segala sesuatu di dalamnya. Diperlukan lebih banyak pengamatan untuk mengungkap misteri tersebut. Sumber: Live Science

× Image