Home > Ulasan

Jika Kamu Menuju Exoplanet Sekarang, Hanya DNA-mu yang Sampai di Sana

Teknologi kecepatan pesawat antariksa kemungkinan berlipat 10 kali dalam setiap abad.
Astronot di Mars harus belajar bagaimana hidup dengan radiasi planet yang tinggi dan suhu yang ekstrem. Manusia belum mampu untuk perjalanan antarbintang ke planet ekstrasurya. Gambar: Peepo via Getty Images
Astronot di Mars harus belajar bagaimana hidup dengan radiasi planet yang tinggi dan suhu yang ekstrem. Manusia belum mampu untuk perjalanan antarbintang ke planet ekstrasurya. Gambar: Peepo via Getty Images

ANTARIKSA -- Astronomi memiliki cita-cita luhur yang ambisius, yaitu memindahkan manusia ke planet lain selain Bumi. Tentu saja, hal itu untuk mempersiapkan penyelamatan terhadap spesies manusia dari kepunuhan setelah Bumi misalnya, tak lagi ramah bagi kehidupan.

Namun, bagaimana manusia akan sampai ke planet lain tentu menjadi pertanyaan kunci dari kasus ini. Terlepas dari bagaimana keadaan di planet lain saat ini, anggap saja mereka layak untuk kehidupan manusia. Planet yang paling mungkin dan dekat dengan Bumi saat ini adalah Mars.

Untuk teknologi manusia saat ini, pesawat ruang angkasa dari Bumi membutuhkan waktu sekitar 8,5 bulan untuk mencapai Mars. Bagaimana dengan exoplanet, planet yang berada di luar tata surya kita?

Hampir pasti ada dunia baru yang lebih ramah akan ditemukan di planet-planet di luar tata surya kita. Masalah dengan exoplanet adalah letaknya yang sangat jauh. Ilmuwan bahkan belum mengirim pesawat ruang angkasa ke planet ekstrasurya, dan satu-satunya wahana yang meninggalkan tata surya kita adalah Voyager 1 dan 2, yang memakan waktu 35 tahun dan dan 41 tahun. Itu pun mereka baru sampai di tepian antar bintang.

Planet ekstrasurya akan lebih jauh lagi. "Planet ekstrasurya terdekat akan memakan waktu beberapa puluh ribu tahun untuk dicapai dengan teknologi kita saat ini,” kata Frederic Marin, seorang ahli astrofisika lubang hitam di Astronomical Observatory of Strasbourg di University of Strasbourg di Prancis kepada Live Science.

Waktu perjalanan itu akan membuat koloni manusia di planet ekstrasurya terdengar mustahil. Tapi Marin, yang menjalankan simulasi komputer untuk perjalanan antarbintang, mengharapkan exoplanet bisa dijangkau dalam waktu cepat setelah pesawat ruang angkasa super cepat ditemukan.

"Kami tahu dalam sains bahwa setiap seratus tahun, setiap abad, kecepatan alat penggerak Anda meningkat dengan faktor 10 (kali lipat)," kata Marin. Dengan kata lain, ketika manusia belajar bagaimana melakukan perjalanan lebih cepat di ruang angkasa setiap abad, potensi waktu perjalanan ke exoplanet bisa turun dari puluhan ribu tahun menjadi ribuan tahun, dan kemudian menjadi ratusan tahun, dan seterusnya.

Perubahan generasi dalam pesawat antarbintang

Marin menyusun skenario hipotetis untuk mencapai planet ekstrasurya yang setidaknya ramah bagi manusia dalam 500 tahun. Perjalanan yang berlangsung selama berabad-abad itu pasti membutuhkan pesawat ruang angkasa yang dipiloti oleh beberapa generasi manusia, dengan rerata umur manusia sekarang 70-80 tahun. Artinya, manusia yang berang ke exoplanet tidak akan pernah melihat planet ekstrasurya yang akan dijajah.

Simulasi Marin menunjukkan bahwa sekitar 500 orang adalah populasi awal yang cocok dalam sebuah kapal koloni multigenerasi yang berangkat. 500 orang yang berpasangan itu akan mempertahankan generasinya dengan kelahiran baru sehingga kira-kira generasi ketujuhnya akan sampai di exoplanet impian. Itu berarti orang pertama yang berangkat hanya akan menyumbang DNA-nya untuk planet jauh.

Masalah lain adalah bagaimana manusia akan menghabiskan sisa hidup mereka di pesawat ruang angkasa dan bagaimana keturunan mereka akan dilahirkan dalam kehidupan perjalanan antarbintang. Masalah ini harus segera dipecahkan, mengingat perubahan iklim dan tantangan berbasis Bumi lainnya yang mengancam manusia menuju kepunahan. Sampai saat ini, tidak ada jaminan bahwa kita yang nongkrong di muka Bumi saat ini akan menjelajahi planet ekstrasurya. Sumber: Live Science

× Image