Home > Sains

Asteroid Merah di Sekitar Neptunus Simpan Rahasia Awal Tata Surya?

Asteroid di sekitar Neptunus jauh lebih merah daripada kebanyakan asteroid di tata surya.
Asteroid merah di sekitar planet Neptunus yang diambil dengan beberapa teleskop. (Bryce Bolin via live science)
Asteroid merah di sekitar planet Neptunus yang diambil dengan beberapa teleskop. (Bryce Bolin via live science)

ANTARIKSA -- Planet Neptunus terkenal berwarna biru cerah. Namun, asteroid yang mengorbit di dekatnya tidak.

Tim astronom internasional baru-baru ini mengamati asteroid Trojan Neptunus dan menemukan bahwa semuanya tampak berwarna merah. Warna ini jauh lebih merah daripada kebanyakan asteroid di tata surya.

Para ilmuwan mengatakan bahwa asteroid ini mungkin bisa mengungkapkan seperti apa asteroid pada masa awal tata surya.

Trojan Neptunus adalah sekelompok asteroid yang orbitnya mengelilingi matahari sejajar dengan orbit Neptunus. Trojan ini menduduki titik stabil gravitasi antara Neptunus dan matahari, atau antara Neptunus dan planet kerdil Pluto.

Trojan Neptunus pertama kali ditemukan pada tahun 2001. Hingga saat ini, kurang dari 50 benda berbatu ini telah dideskripsikan.

Sedikitnya asteroid yang dideskripsikan ini bukan karena Trojan Neptunus jumlahnya jarang, namun karena sulit menemukan batuan luar angkasa yang sangat kecil dan jauh.

Asteroid ini cenderung berdiameter 50 hingga 100 kilometer. Asteroid mengorbit pada jarak 4,5 miliar km dari matahari.

Para ilmuwan harus menggunakan beberapa teleskop terbesar dan terkuat di Bumi untuk meneliti asteroid ini.

"Dalam pekerjaan baru kami, kami memiliki lebih dari dua kali lipat sampel Trojan Neptunus yang dipelajari dengan teleskop besar," kata Bryce Bolin, astronom di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, dilansir dari Live Science.

Tim Bolin mensintesis data yang dikumpulkan oleh empat teleskop. Empat teleskop itu adalah Observatorium Palomar di California, teleskop Gemini North and South di Hawaii dan Cile, dan teleskop Keck di Hawaii.

Selama dua tahun, para peneliti melacak 18 Trojan Neptunus dan menganalisis warnanya. Peneliti menemukan bahwa sebagian besar asteroid secara signifikan berwarna lebih merah daripada kebanyakan asteroid. Bahkan, ilmuwan mereka menemukan empat asteroid yang sangat merah.

Warna merah itu menunjukkan bahwa Trojan Neptunus kaya akan senyawa volatil seperti amonia dan metanol. Es yang terbuat dari bahan kimia ini sangat sensitif terhadap panas dan akan dengan cepat berubah menjadi gas saat terkena radiasi matahari yang cukup.

Karena itu, para astronom memperkirakan asteroid yang lebih dekat ke matahari memiliki semburat merah yang jauh lebih sedikit. Sebab, amonia dan metanolnya telah menguap.

Para peneliti mengamati perkembangan gradasi asteroid merah, dimulai dengan asteroid abu-abu di tata surya bagian dalam dan berkembang menjadi merah tua di luar orbit Pluto.

Ilmuwan menduga, beberapa asteroid paling merah Neptunus terbentuk lebih jauh dari matahari pada hari-hari awal tata surya, sebelum bermigrasi ke dalam dan terjebak di orbit Neptunus.

Temuan ini bisa membuka jendela tentang bagaimana asteroid di tata surya awal terbentuk dan bagaimana komposisinya telah berubah selama 4,6 miliar tahun terakhir.

Penelitian ini dipublikasikan 14 Februari 2023 di jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society: Letters.

× Image