Home > Sains

Mengapa Sisi Lain Bulan tak Pernah Menghadap Bumi?

Kita hanya akan melihat satu permukaan bulan saja sepanjang hayat.
Bulan dalam fase berbeda. Bulan selalu menghadap Bumi pada sisi yang sama. Gambar: JPL NASA
Bulan dalam fase berbeda. Bulan selalu menghadap Bumi pada sisi yang sama. Gambar: JPL NASA

ANTARIKSA -- Bulan berotasi, tetapi waktu yang dibutuhkan untuk berputar pada porosnya sama persis dengan waktu yang dibutuhkan Bulan menyelesaikan orbit mengelilingi Bumi. Akibatnya, Bulan tidak pernah memunggungi kita, seperti penari yang berputar-putar, tetapi selalu menghadap pasangannya.

Fenomena itu disebut synchronous tidal locking atau penguncian pasang surut sinkron. Itu terdengar seperti kebetulan yang aneh, tetapi sebenarnya itu lazim terjadi.

Semua bulan besar di tata surya terkunci secara pasang surut dengan planetnya. Bulan-bulan yang lebih besar bersinkronisasi di awal keberadaannya, dalam ratusan ribu orbit. Beberapa bintang biner juga terkunci secara pasang surut satu sama lain, dan bukti menunjukkan bahwa banyak planet di luar tata surya terkunci secara pasang surut dengan bintang mereka.

Untuk melihat videonya klik di sini: Video bulan mengitari Bumi.

Penguncian pasang surut ini umum terjadi, tetapi dinamikanya kompleks. Dalam kasus Bulan kita, itu dimulai saat kelahirannya. Satelit alami Bumi diperkirakan terbentuk ketika sebuah benda masif bertabrakan dengan Bumi di awal sejarahnya, merobek dan melontarkan sebagian planet kita ke luar angkasa.

Benda panas dan cair dari material yang terlontar kemudian menyatu dan berputar liar. Bentuknya terus berubah akibat intervensi gravitasi bumi. Tarikan gravitasi Bumi mendistorsi Bulan menjadi bentuk bola kecil hingga hari ini. Namun, distorsi itu akan jauh lebih dramatis ketika Bulan kurang padat dan lebih dekat dengan Bumi.

Bagian Bulan yang ditarik ke arah Bumi akan bergeser saat Bulan berputar. Namun, proses itu tidak berjalan lancar karena naik dan turunnya begitu banyak materi butuh waktu lama. Hal itu menyebabkan tonjolan Bulan selalu sedikit tidak sejajar dengan Bumi, namun gravitasi selalu menariknya ke arah yang sejajar. Baca: Apa Itu Fase Bulan? Penampakan Bulan di Langit Malam.

Saat Bulan melunak dan berubah dalam proses tarik menarik itu, energi dilepaskan dalam bentuk panas. Saat energi menghilang, rotasi Bulan melambat sampai satu putaran pada porosnya memakan waktu yang sama dengan satu perjalanan mengelilingi Bumi.

Dalam keadaan ini, tonjolan di Bulan relatif tidak lagi bergeser terhadap Bumi. Karena itu, tidak ada lagi energi yang perlu dihamburkan oleh proses khusus ini, dan laju putaran berhenti berubah.

Saat energi di dalam Bulan terbakar dan memperlambat rotasinya, pada waktu yang sama energi ditambahkan ke orbit Bulan oleh gaya pasang surut yang serupa. Hal itu menyebabkan Bulan perlahan-lahan menjauh dari Bumi.

Bulan terus menjauhi kita di Bumi

Kisah menjauhnya bulan ini tidak berakhir di masa lalu. Proses yang sama masih terjadi hingga sekarang. Bulan terus menjauh dari Bumi dengan kecepatan sekitar satu setengah inci atau 4 cm per tahun, bergeser pelan seiring berjalannya waktu.

Energi yang mendorongnya menjauh utamanya berasal dari lautan Bumi. Lautan yang menjorok di Bumi tidak persis sama dengan posisi Bulan. Keduanya selalu sedikit tidak sinkron karena butuh waktu agar semua air itu bergeser dan menumpuk.

Interaksi tersebut menghasilkan dua hal: menciptakan gesekan yang memperlambat rotasi Bumi, dan menciptakan gaya yang mengubah kecepatan orbit Bulan, menyebabkannya menjauh ke luar angkasa. Sumber: JPL NASA

Klik di sini untuk menemukan Semua informasi tentang Bulan.

× Image