Home > Teknologi

Mk-II Aurora, Pesawat Antariksa Pertama yang Meluncur ala 'Lion Air'

Kecanggihan Mk-II Aurora akan membuat kemajuan besar untuk industri dan badan antariksa dunia.
Pesawat ruang angkasa robotik, Mk-II Aurora milik Dawn Aerospace terbang dengan mesin roket untuk pertama kalinya pada Maret 2023. Gambar: Dawn Aerospace
Pesawat ruang angkasa robotik, Mk-II Aurora milik Dawn Aerospace terbang dengan mesin roket untuk pertama kalinya pada Maret 2023. Gambar: Dawn Aerospace

ANTARIKSA -- Pesawat luar angkasa robotik milik perusahaan Dawn Aerospace mengusung teknologi lanjutan pertama di kelasnya. Sebagai pesawat luar angkasa bertenaga roket, Mk-II Aurora mampu take off dan landing di landasan pacu bandar udara biasa layaknya pesawat komersil Lion Air di Indonesia.

Bedanya, Lion Air adalah pesawat berpenumpang sipil dari bandara ke badara, sementara Mk-II Aurora mengemban misi ke luar angkasa. Benar-benar 'Lion Air', Mk-II Aurora bisa terbang berkali-kali dalam sehari ketika menjalankan misinya ke langit jauh.

Pesawat milik Dawn Aerospace itu terbang dengan mesin roket untuk pertama kalinya pada bulan lalu. Itu adalah langkah besar menuju tujuan perusahaan membangun pesawat yang dapat digunakan kembali secara penuh dan cepat.

Pekan lalu, Mk-II Aurora sepanjang 4,8 meter terbang tiga kali. "Dan semua tujuan pengujian tercapai," kata perwakilan Dawn dalam sebuah pernyataan pada Rabu, 4 April 2023. Perusahaan juga merilis video menakjubkan berdurasi satu menit yang menunjukkan pesawat ruang angkasa ramping terbang di atas Pulau Selatan Selandia Baru, dekat Glentanner Aerodrome, tempat pengujian dilakukan.

Pada Agustus 2021, Mk-II Aurora memulai debutnya dengan lima uji terbang menggunakan mesin jet pengganti, tetapi rencananya selalu mengarah pada mesin bertenaga roket. Dalam rangkaian tes terbaru yang dilakukan sekali setiap hari dari Rabu, 29 Maret hingga Jumat, 31 Maret, Mk-II Aurora terbang ke ketinggian 1.830 meter dengan kecepatan 196 mph (315 kpj). Ketinggian itu mirip dengan yang dicapainya selama penerbangan uji coba tahun 2021.

“Ini adalah pencapaian yang fenomenal untuk tim kami yang kecil, tetapi sangat mumpuni di Selandia Baru dan Belanda,” kata Stefan Powell, CEO Dawn Aerospace, Rabu dalam pernyataan berbeda.

"Setahu saya, Dawn sekarang mengoperasikan pesawat bertenaga roket paling cepat (dan dapat) digunakan kembali (pertama) di dunia."

Penerbangan uji terbaru ditujukan terutama untuk memvalidasi mesin roket pesawat. Jadi ketinggian yang dicapai oleh pesawat bukanlah faktor kunci, dan penerbangan ke depan diperkirakan akan meningkatkan kecepatan dan ketinggiannya.

Tim Dawn membayangkan Mk-II Aurora-nya, yang dapat membawa muatan kecil seberat 5 kilogram, tidak hanya mampu terbang setinggi lebih dari 100 kilometer, tetapi juga dapat melakukannya dua kali dalam sehari. Ia akan melakukan operasi komersial, seperti mengirim satelit ke luar angkasa. Saat itu terwujud, Mk-II Aurora akan menjadi peluncur satelit pertama yang dapat digunakan kembali sepenuhnya.

Kembali pada Desember 2020, Dawn Aerospace telah mendapat persetujuan menerbangkan Mk-II Aurora dari bandara konvensional bersama pesawat sipil. Persetujuan ini, yang diberikan oleh Otoritas Penerbangan Sipil Selandia Baru, merupakan kemenangan besar lainnya bagi perusahaan itu.

Bandara biasanya menunggu hingga roket yang diluncurkan keluar dari atmosfer Bumi. Dalam waktu tersebut, kadang bandara mengubah rute penerbangan komersial karena roket dapat menghasilkan puing-puing yang bisa membentur pesawat penumpang.

Tim Dawn mengatakan, Mk-II Aurora unggul dalam hal tersebut karena dirancang untuk lepas landas dan mendarat di landasan pacu, seperti pesawat terbang biasa. Dengan demikian, pesawat ruang angkasa itu tidak memerlukan batasan khusus atau landasan pacu khusus.

Semua pencapaian ini, termasuk keberhasilan penerbangan uji terbaru, memajukan tujuan Dawn untuk memproduksi pesawat luar angkasa yang dapat digunakan kembali dengan cara yang dapat diskalakan dan berkelanjutan. Sebab, perusahaan itu berupaya mencapai 100 hingga 1.000 penerbangan per pesawat.

"Keberlanjutan penting bagi kami," kata Powell. "Selain menjadi hal yang bertanggung jawab untuk dilakukan, tidak ada gunanya membangun sesuatu jika kita tidak dapat menggunakannya kembali," katanya.

Pada akhir 2022, Dawn telah mengumpulkan 13 juta dolar AS untuk membangun penerus Mk-II Aurora yang mampu membawa muatan seberat 550 pon (250 kg) ke orbit. Sumber: Space.com

× Image