Home > Ulasan

Siapa kah Nancy Grace Roman yang Namanya Diabadikan Jadi Teleskop Tercanggih?

Roman menjabat sebagai kepala astronom pertama NASA dari tahun 1961 hingga 1963.
Teleskop Roman (NASA)
Teleskop Roman (NASA)

ANTARIKSA -- Badan Antariksa Amerika (NASA) sedang membangun teleskop terkuat yakni Nancy Grace Roman atau teleskop Roman. Nama ini dicetuskan pada Mei 2020 untuk menghormati Nancy Grace Roman, seorang ilmuwan perintis yang menjabat sebagai kepala astronom pertama NASA dari tahun 1961 hingga 1963.

Awalnya, teleskop Roman ini hendak diberi nama Wide Field Infrared Survey Telescope (WFIRST).

"Roman akan mengambil sekitar 100.000 gambar setiap tahun," kata astrofisikawan Jeffrey Kruk, dalam pernyataan NASA, dilansir dari Space.com.

Roman wafat pada 26 Desember 2018 pada usia 93 tahun. Dia dikenal sebagai "ibu Hubble". Julukan ini dia dapatkan karena Roman dikenal tak kenal lelah memperjuangkan alat-alat baru yang memungkinkan para astronom mempelajari alam semesta yang lebih luas. Dorongan ini pada akhirnya mengarah pada peluncuran teleskop Hubble pada tahun 1990.

Teleskop Roman dijadwalkan diluncurkan paling cepat Mei 2027. Roman memiliki kemampuan untuk menangkap wilayah ruang yang luas dalam satu gambar.

Simulasi menunjukkan bagaimana hanya dalam 63 hari Roman dapat mencitrakan sejumlah langit yang dibutuhkan Teleskop Luar Angkasa Hubble selama 85 tahun. Simulasi yang sama dapat memodelkan puluhan juta galaksi dalam waktu kurang dari satu hari. Ini adalah sesuatu yang akan memakan waktu bertahun-tahun dengan metode yang lebih konvensional.

Teleskop Roman memungkinkan para astronom melihat ruang angkasa dengan cara yang belum pernah mereka lakukan sebelumnya. Teknologi yang dimilikinya akan membantu para ilmuwan memahami bagaimana alam semesta berevolusi dari lautan partikel padat menjadi kosmos yang kita lihat sekarang penuh dengan bintang dan galaksi.

Manfaat Teleskop Roman akan terasa saat digabungkan dengan teleskop antariksa lain, dengan Hubble yang mampu melihat spektrum cahaya yang lebih luas dan Teleskop Antariksa James Webb (JWST) yang menawarkan observasi yang lebih dalam.

"Teleskop Luar Angkasa Hubble dan James Webb dioptimalkan untuk mempelajari objek astronomi secara mendalam dan dekat, jadi mereka seperti melihat alam semesta melalui lubang kecil," ucap Aaron Yung, ilmuwan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland, kata Aaron Yung.

Dia mengatakan untuk memecahkan misteri kosmik pada skala terbesar, ilmuwan membutuhkan teleskop luar angkasa yang dapat memberikan pandangan yang jauh lebih besar. Itulah misi yang akan diemban teleskop Roman.

× Image