Home > News

Malam Lailatul Qadar, Cara Melihat Hujan Meteor Malam Ini

Hujan meteor Lyrid tahun ini spesial karena bertepatan dengan 10 hari terakhir bulan Ramadhan
Dalam paparan 20 detik ini, sebuah meteor menerangi langit di atas punggung gunung dekat Park City, Utah. Gambar: NASA/Bill Dunford
Dalam paparan 20 detik ini, sebuah meteor menerangi langit di atas punggung gunung dekat Park City, Utah. Gambar: NASA/Bill Dunford

ANTARIKSA -- Malam ini, Ahad, 16 April 2023, atau hari ke-25 Ramadhan, fenomena langit tahunan, hujan meteor Lyrids akan dimulai. Setelah itu, hujan meteor akan terus menemani malam-malam sampai akhir Ramadhan.

Hujan meteor Lyrids terjadi antara tanggal 16-25 April setiap tahun. Tahun ini, hujan meteor akan mencapai puncaknya pada malam tanggal 22 April 2023 atau tepat pada hari raya Idul Fitri bagi yang mengikuti kementerian agama. Peluang melihat puncak hujan meteor Lyrids dengan mata telanjang sangat besar karena bulan sabit lilin hanya akan diterangi 6 persen pada malam tersebut.

Ahli meteor dari NASA, Bill Cooke mengatakan, Lyrids adalah salah satu hujan meteor tertua yang tercatat, yaitu diamati sejak 687 sebelum masehi (SM). "Seperti kebanyakan hujan meteor, waktu pengamatan puncak akan terjadi sebelum fajar, tetapi malam ini (16 April) Lyrids akan terlihat mulai sekitar pukul 22.30 waktu setempat," kata Cooke.

Anda tidak memerlukan peralatan khusus apa pun untuk melihat meteor; cukup menatap ke langit yang gelap, bersabar, dan nikmati pertunjukannya. Untuk melihat hujan meteor Lyrids dengan baik, pergilah ke lokasi yang paling gelap, bersandar, dan rileks. Rahasianya adalah melihat langit seluas mungkin dan biarkanlah begitu sekitar 30 menit agar mata Anda terbiasa dengan kegelapannya.

Setelah itu, Anda akan melihat 'bintang jatuh', satu persatu. Tentu saja, syarat utamanya adalah langit malam Anda tidak sedang mendung, gerimis, apalagi hujan. Jika Anda beruntung, hujan Lyrids akan jatuh 15 hingga 20 meteor per jam. Baca: Malam Lailatul Qadar, Hujan Meteor Mulai Turun Malam Ini

Penyebab Hujan Meteor Lyrids

Meteor Lyrids adalah potongan kecil Komet Thatcher, komet periode panjang yang ditemukan oleh astronom amatir, AE Thatcher. Hujan meteor terjadi ketika Bumi melintasi jalur komet sehingga bertabrakan dengan remah-remah komet. Itu sebabnya mereka terjadi sekitar waktu yang sama setiap tahun. Saat mereka terbakar di atmosfer Bumi, meteor meninggalkan garis-garis terang di langit yang biasa disebut sebagai 'bintang jatuh'.

Meteor Lyrids menghujam dengan cepat, meskipun tidak secepat meteor Leonids yang mencapai puncaknya pada bulan November nanti. "Leonids memukul kami secara langsung, Lyrids lebih seperti menabrak spatbor kiri depan," kata Cooke.

Malam Lailatul Qadar

Hujan meteor Lyrids tahun ini spesial karena bertepatan dengan 10 hari terakhir bulan Ramadhan, malam-malam yang dinantikan oleh umat Muslim sejagat Bumi. Sebab pada 10 malam terakhir Ramadhan tersimpan satu malam spesial. Malam misterius, malam yang sebanding dengan 1000 malam, yaitu malam Lailatul Qadar.

Tidak ada yang bisa memastikan, lailatul qadar akan terjadi di malam yang mana. Namun, menarik untuk mengetahui apa yang terjadi di langit pada malam-malam penentuan tersebut. Sumber: Space.com

Baca juga:

Malam Lailatul Qadar, Bulan akan Bertemu Saturnus Tengah Malam Ini

Malam Lailatul Qadar, Ada Galaksi Pusaran Air di Langit Malam Ini

Fase Bulan Malam Ini, 5 April 2023: Menuju Bulan Purnama

Apa Itu Fase Bulan? Penampakan Bulan di Langit Malam

Saatnya Berburu Batu Meteorit, dan Bersiaplah Kaya Raya

Ikuti ulasan lainnya dari Antariksa dengan subscribe di sini.

× Image