Home > Ulasan

Fase Bulan: Bulan Baru, Idul Fitri, dan Gerhana Matahari Hibrida

Gerhana matahari hibdrida akan terjadi sehari sebelum 1 Syawal Idul Fitri.
Delapan fase bulan (Penjelannya). Gambar: NASA
Delapan fase bulan (Penjelannya). Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Hari ini, Senin, 17 April 2023, bulan berusia 27 hari dan saat ini berada dalam fase Bulan Sabit Menurun berdasarkan siklus bulannya. Bulan tampak menyala pada 15 persen permukaannya.

Fase bulan mengungkapkan berlalunya waktu di langit malam. Beberapa malam ketika kita melihat ke bulan, ia tampak penuh cerah dengan cahaya, sementara pada malam lainnya, hanya secercah cahaya redup. Perubahan penampilan bulan ini disebut fase bulan. Saat bulan mengorbit Bumi, ia berputar melalui delapan fase berbeda.

Empat fase utama bulan terjadi pada rentan sekitar satu pekan, dengan bulan purnama sebagai tahap yang paling mempesona. Berdasarkan astronomi, pada April 2023, empat fase bulan terjadi pada hari-hari berikut:

Empat fase utama bulan. Gambar: NASA
Empat fase utama bulan. Gambar: NASA

- Bulan Purnama: 6 April pukul 00.34 EDT (11.34 WIB)

- Kuartal Terakhir: 13 April pukul 5.11 EDT (16.11 WIB)

- Bulan Baru: 20 April pukul 00.12 EDT (11.12 WIB)

- Kuartal Pertama: 27 April pukul 5.20 EDT (16.20 WIB)

Catatan: EDT akan maju sebanyak 11 jam jika dikonversi ke WIB.

Setelah bulan Kuartal Terakhir atau bulan separuh pada 13 April, tonggak fase bulan berikutnya adalah Bulan Baru. Itu akan terjadi pada hari Kamis, 20 April pukul 00:12 EDT atau pukul 11.12 WIB. Karena itu, pada Kamis, 20 April dan Jumat, 21 April 2023, kita sudah memasuki fase bulan baru.

Menurut NASA, bulan baru adalah apa yang disebut fase bulan tak terlihat karena sisi bulan yang disinari menghadap jauh dari Bumi, ke arah matahari. Kadang-kadang, orbit bulan membawanya langsung antara Bumi dan matahari selama bulan baru, menyebabkan gerhana matahari atau, yang lebih menakjubkan lagi, gerhana matahari total. Tetapi karena orbit bulan miring terhadap Bumi, penyelarasan ini tidak terjadi setiap bulan.

Gerhana Matahari Hibrida 20 April 2023

Foto gerhana matahari cincin tahun 2009 dari Planetarium Jakarta. Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto gerhana matahari cincin tahun 2009 dari Planetarium Jakarta. Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto

Pada bulan ini, orbit membawa bulan baru langsung ke antara Bumi dan matahari sehingga gerhana matahari hibrida akan terjadi. Menurut In the Sky, gerhana matahari akan dimulai pada 21.36 EDT pada 19 April 2023 atau pada 20 April 2023 pukul 8.36 WIB dan berakhir pukul 13.59 WIB.

Gerhana matahari ini disebut sebagai gerhana hibrida karena akan bergeser dari gerhana total ke gerhana matahari annular atau cincin saat bayangan bulan melintas di atas Bumi. Untuk beberapa lokasi di jalur gerhana matahari, pengamat akan menyaksikan gerhana matahari total, sedangkan di bagian lain, mereka akan menyaksikan gerhana matahari berbentuk cincin.

Bertepatan dengan Idul Fitri

Karena bulan baru merupakan tanggal 1 menurut perhitungan Hijriah, maka tanggal 1 Syawal 1444 H akan jatuh mulai pukul 11.12 WIB pada 20 April hingga Jumat 21 April 2023. Pada 1 Syawal sebagian umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan shalat Idul Fitri setelah menjalankan puasa selama Ramadhan, termasuk Persyarikatan Muhammadiyah di Indonesia.

Dengan begitu, Idul Fitri tahun 2023, baik yang menetapkan pada 21 April atau 22 April 2023 akan begitu berkesan. Sebab, ada gerhana matahari hibrida langka yang mendahuluinya; gernaha matahari total sekaligus cincin. Sumber: Space.com

Baca juga:

Malam Lailatul Qadar, Bulan akan Bertemu Saturnus Tengah Malam Ini

Malam Lailatul Qadar, Ada Galaksi Pusaran Air di Langit Malam Ini

Fase Bulan Malam Ini, 5 April 2023: Menuju Bulan Purnama

Apa Itu Fase Bulan? Penampakan Bulan di Langit Malam

Saatnya Berburu Batu Meteorit, dan Bersiaplah Kaya Raya

Ikuti ulasan lainnya dari Antariksa dengan subscribe di sini.

× Image