Home > Sains

Fosil Mirip Alien Kini Diteliti dengan Laser 3D, Monster Tully Tetap Misterius

Para peneliti memperdebatkan evolusi monster Tully sejak makhluk itu ditemukan pada 1950-an.
Ilmuwan yang mempelajari monster Tully telah memperdebatkannya selama beberapa dekade. Namun, monster Tully masih tetap misterius. Gambar: dottedhippo/Getty Images

ANTARIKSA -- Monster Tully menghantui lautan Bumi 300 juta tahun yang lalu dan meninggalkan fosil yang begitu aneh sehingga para peneliti masih memperdebatkannya.
Mereka belum sepakat apakah makhluk aneh itu memiliki tulang punggung. Faktanya, si alien belum diketahui memiliki kesamaan dengan apapun yang ada di Bumi.

Lebih dari 60 tahun setelah penemuan makhluk aneh itu pada 1958, penyelidikan baru kini menggunakan laser 3D. Mereka menemukan bahwa monster Tully kemungkinan besar adalah invertebrata, tetapi tidak semua orang yakin dengan hasil itu.

Bola eksentrik evolusioner yang tampak seperti alien itu hanya ditemukan di lapisan fosil Mazon Creek di Illinois. Ia memiliki tubuh yang lembut, mata yang muncul pada batang tubuh/leher, dan embel-embel seperti cakar yang keluar dari wajahnya. Namun, aspek lain dari anatomi tubuhnya masih terbuka luas untuk diinterpretasi.

Penelitian terbaru dengan laser 3D telah diterbitkan pada 16 April 2023 di jurnal Palaeontology. Ini hanyalah salah satu dari banyak penelitian yang mencoba mengklasifikasikan makhluk apa Monster Tully itu.

Penelitian terbaru berpendapat bahwa Monster Tully adalah kerabat vertebrata dari siklostom modern dalam kelompok chordate atau invertebrata yang tidak diketahui. Para peneliti di Jepang itu mengira mereka telah memecahkan kasus tersebut, dengan bantuan pemindai laser 3D tersebut.

"Kami percaya bahwa misterinya sebagai invertebrata atau vertebrata telah terpecahkan," kata penulis pertama peneliti itu, Tomoyuki Mikami, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Tokyo dan peneliti di Museum Nasional Alam dan Sains di Tokyo.

"Berdasarkan banyak bukti, hipotesis vertebrata dari monster Tully tidak dapat dipertahankan," kata dia.

Para peneliti memindai lebih dari 150 fosil monster Tully untuk membuat peta 3D berkode warna dari struktur anatomi hewan tersebut. Mereka juga melakukan rontgen satu belalai yang terawetkan dengan baik, embel-embel seperti cakar, untuk memeriksa gigi makhluk itu.

Hasilnya menunjukkan bahwa ciri-ciri yang sebelumnya digunakan untuk memperdebatkan siapa monster Tully seperti siklostom (tanpa rahang) secara taksonomi, termasuk gigi dan kantong insangnya, telah disalahartikan. Gigi yang dianalisis dalam penelitian terbaru ini memiliki dasar yang menonjol, tidak seperti gigi siklostom, yang lebih tipis di bagian dasarnya. Para penulis mengatakan, apa yang tampak seperti insang sebenarnya hanyalah segmentasi di dalam tubuh.

Yang paling meyakinkan dari semua temuan itu, klaim tim, adalah segmentasi yang ditemukan di kepala makhluk itu. “Karakteristik ini tidak diketahui dalam garis keturunan vertebrata mana pun, menunjukkan afinitas nonvertebrata,” kata Mikami.

Asisten profesor di University of Wisconsin-Milwaukee, Victoria McCoy tidak yakin dengan temuan tersebut. McCoy memimpin penelitian tahun 2016 yang menempatkan monster Tully lebih dekat sebagai siklosomes dan penelitian tahun 2020 yang menemukan bahwa jaringan monster Tully terdiri dari protein seperti jaringan vertebrata, dan bukan kitin, seperti jaringan invertebrata. "(penelitian terbaru) Itu tidak mengubah pikiran saya tentang monster Tully itu. Tapi itu adalah informasi baru, dan itu pasti memajukan pemahaman kita," kata McCoy kepada Live Science.

McCoy sangat senang dengan penerapan pencitraan 3D oleh para peneliti baru, tetapi menurutnya mereka memiliki permasalahan teknis kecil dengan beberapa kesimpulan mereka. Dai berpendapat bahwa siklostom sangat beragam dalam catatan fosil dan dengan demikian beberapa spesies mungkin memiliki gigi berbasis menggembung yang didokumentasikan dalam penelitian tersebut. Dia juga mencatat bahwa anatomi hewan yang diawetkan di Mazon Creek terpisah dan bergeser, yang dapat menjelaskan munculnya segmentasi.

"Morfologi kehidupan nyata banyak berubah selama fosilisasi. Jika Anda memiliki seribu spesimen, salah satu fitur mungkin diawetkan dengan seratus cara yang berbeda," kata McCoy.

Memutuskan di mana monster Tully berada sangat penting karena spesiesnya sangat tidak biasa. Hal itu akan memperluas keragaman kelompok apa pun yang menjadi tempatnya, dan mengubah cara peneliti berpikir tentang kelompok tersebut.

Penelitian terbaru juga mengedepankan kompromi potensial pada perbedaan yang akan muncul: bahwa monster Tully mungkin adalah chordata nonvertebrata seperti tunikata atau lancelet modern. Namun, untuk saat ini, posisi monster Tully di batang evolusi masih belum jelas. Menegaskan dia masih alien. Sumber: Live Science

× Image