Home > News

Republik Ceko Tandatangani Artemis Accords NASA untuk Eksplorasi Bulan

Sudah 24 negara yang kini menandatangi perjanjian eksplorasi yang manusiawi di bulan.
Menteri Luar Negeri Republik Ceko, Jan Lipavsky (kiri), menandatangani Artemis Accords, dan Administrator NASA Bill Nelson melihatnya, Rabu, 3 Mei 2023, di Markas Besar NASA Mary W Jackson, Washington, DC Gambar : NASA/Joel Kowsky
Menteri Luar Negeri Republik Ceko, Jan Lipavsky (kiri), menandatangani Artemis Accords, dan Administrator NASA Bill Nelson melihatnya, Rabu, 3 Mei 2023, di Markas Besar NASA Mary W Jackson, Washington, DC Gambar : NASA/Joel Kowsky

ANTARIKSA -- Jumlah negara yang telah menandatangani Artemis Accords atau Kesepakatan Artemis terus bertambah. Bertempat di Markas Besar NASA, Washington DC pada Rabu, 3 Mei 2023, Menteri Luar Negeri Republik Ceko Jan Lipavsky atas nama bangsanya menandatangani Kesepakatan Artemis bersama Administrator NASA Bill Nelson.

Republik Ceko menjadi negara ke-24 yang menandatangani perjanjian internasional yang menjabarkan prinsip-prinsip eksplorasi dan pengembangan bulan dan ruang angkasa secara bertanggung jawab.

“Saya percaya bahwa Kesepakatan Artemis akan memungkinkan kerja sama dan koordinasi yang lebih erat antara negara-negara yang berpikiran sama. Kami percaya bahwa tanda tangan tersebut akan memulai pengembangan kerja sama kelembagaan dan industri dalam komunitas Artemis," kata Lipavsky dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Lipavsky merinci penelitian dalam ilmu antariksa yang telah dilakukan Republik Ceko selama puluhan tahun. Di antaranya, turut dalam upaya pengembangan peralatan untuk stasiun luar angkasa Lunar Gateway yang direncanakan mengorbit bulan dan instrumen European Large Logistics Lander (pendarat yang membawa logistik ke pemukaan bulan). Pesawat pendarat itu rencananya akan mampu mengangkut berton-ton kargo ke dan dari bulan. Selain itu, pada April 2023, Badan Antariksa Eropa (ESA) mendanai penelitian di beberapa lembaga penelitian Ceko yang bertujuan menilai kelayakan roket nuklir untuk eksplorasi luar angkasa.

Selama acara penandatanganan, Bill Nelson berbicara tentang pentingnya kerja sama internasional sebagai landasan untuk membuat kemajuan di luar angkasa. Menurut dia, mereka dipersatukan oleh kemungkinan eksplorasi luar angkasa secara bersama dan niat baik untuk memperkuat diplomasi.

"Dan sekarang saat kami berlayar di laut kosmik baru ini, pergi ke pantai kosmik asing, ada banyak hal yang harus dipelajari. Ada begitu banyak hal yang membuat kami bersemangat. Dan sekarang kami pergi dengan teman dan tetangga kami, dan itu termasuk Republik Ceko," kata dia.

Nelson menambahkan, manusia terakhir yang menginjakkan kaki di bulan, astronot NASA Gene Cernan, adalah keturunan Ceko yang memiliki ikatan keluarga dengan sebuah desa kecil di selatan Praha.

Artemis adalah misi ambius Amerika, NASA untuk penjelajahan manusia ke dunia di luar bumi. Dalam dekade ini, Artemis menunjuk bulan sebagai batu loncatan untuk ekplorasi antarplanet pada dekade berikutnya. Manusia direncanakan menghirup udara Mars paling cepat pada 2050. Namun, bulan saja Amerika dan mitra luar angkasanya Eropa saja yang berniat sama. Rusia bersama China juga memiliki rencana matang untuk eksplorasi manusia di bulan.

Kesepakatan Artemis diluncurkan pada tahun 2020 oleh NASA dan Departemen Luar Negeri AS. Perjanjian itu sebagai kerangka kerja tidak mengikat yang menjabarkan prinsip-prinsip luas kerja sama internasional yang damai di luar angkasa.

Delapan negara pertama yang menandatangani perjanjian tersebut adalah Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Jepang, Italia, Luksemburg, dan Uni Emirat Arab. Daftar tersebut sekarang mencakup total 24 negara.

Menurut situs luar angkasa yang berbasis di AS, Space.com, Rusia dan China tidak memandang Artemis Accords secara positif. Kedua negara berpendapat kerangka kerja tersebut condong ke arah dominasi Amerika Serikat. Negara lain, seperti Jerman, Prancis, dan India, juga tidak ikut serta dalam perjanjian itu. Mereka percaya bahwa sumber daya di luar angkasa harus dibatasi untuk penggunaan secara ekonomi oleh hanya satu negara. Ya, bulan milik umat manusia, bukan negara yang merasa adidaya. Sumber: Space.com

× Image