Home > News

Malam Ini, Gerhana Bulan Penumbra akan Bertabur Bola Api Meteor Eta Aquarid

Hujan meteor Eta Aquarid 2023 mencapai puncaknya pada 5-6 Mei.
Bola api Eta Aquarid menerangi langit di atas Gunung Bromo di Indonesia pada 5 Mei 2013. Gambar: Justin Ng
Bola api Eta Aquarid menerangi langit di atas Gunung Bromo di Indonesia pada 5 Mei 2013. Gambar: Justin Ng

ANTARIKSA -- Meskipun bulan purnama akan menerangi malam pada 5 Mei 2023, puncak hujan meteor Eta Aquarid tetap tidak boleh dilewatkan. Sebab, kemungkinan akan terjadi ledakan signifikan yang akan membawa bola yang spektakuler. Apalagi, purnama malam ini akan mengalami gerhana bulan penumbra yang unik.

Hujan meteor Eta Aquarid 2023 aktif antara 15 April dan 27 Mei dan mencapai puncaknya mulai nanti malam, 5-6 Mei. Menurut pimpinan Meteoroid Environment Office di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Marshall NASA, Bill Cooke, ledakan potensial akan disebabkan oleh partikel yang terlontar dari Komet Halley. Laju meteor juga bisa lebih dari dua kali lipat daripada normanya. Sekitar 120 Zenith Hourly Rate (ZHR) atau 120 bola api per jam.

Bongkahan puing luar angkasa itu berasal dari ikon langit, Komet Halley. Hujan meteor Eta Aquarid dikategorikan sebagai hujan deras, paling tepat dilihat dari belahan bumi selatan atau dekat garis khatulistiwa, meskipun orang-orang di beberapa garis lintang utara juga dapat mengamatinya.

Menurut American Meteor Society (AMS), tingkat maksimum bintang jatuh dari langit cerah adalah sekitar 50 bintang per jam. Meteor ini akan melintasi langit dengan kecepatan sekitar 66 kilometer per detik. Baca: Gerhana Bulan Penumbra 5 Mei 2023, Fakta dan Jadwalnya.

Hujan meteor Eta Aquarid diberi nama sesuai dengan konstelasi asal meteor tersebut. Dari perspektif Bumi, Eta Aquarids tampaknya berasal dari konstelasi Aquarius.

Eta Aquarids adalah salah satu hujan api paling deras tahun ini. Yang Anda butuhkan untuk melihat pertunjukan itu hanya kegelapan, tempat yang nyaman dan pas, dan sedikit kesabaran menunggunya.

Meskipun pancaran Eta Aquarid berada di konstelasi Aquarius, itu bukanlah tempat asal meteor. Karena itu, Anda harus mengalihkan pandangan ke konstelasi terdekat Aquarius karena meteor yang lebih dekat ke pancaran memiliki rangkaian yang lebih pendek dan lebih sulit dilihat. Jika Anda hanya melihat Aquarius, Anda mungkin melewatkan Eta Aquarid yang lebih spektakuler.

Untuk melihat hujan meteor Eta Aquarid, Anda tidak memerlukan peralatan khusus seperti teleskop atau teropong. Caranya adalah melihat langkap langit sebanyak mungkin dan teruslah memandang setidaknya 30 menit agar mata Anda menyesuaikan diri dengan kegelapan.

Untuk melihat Eta Aquarid, Cooke merekomendasikan keluar pada pukul 02.00 waktu setempat. Sejak saat itu, hujan meteor akan terus meningkat hingga subuh. "Etas bukanlah pancuran yang bisa Anda lihat setelah matahari terbenam karena pancarannya tidak akan naik," tulis Cooke.

Fenomena itu sangat kebetulan dengan gerhana bulan penumbra yang dimulai menjelang tengah malam, Jumat 5 Mei. Puncak gerhana bulan ini akan terjadi saat memasuki hari Sabtu, 6 Mei dan berakhir menjelang pukul 03.00 WIB.

Asal Hujan Meteor Eta Aquarid

Mirip dengan hujan meteor Orionid bulan Oktober, hujan meteor Eta Aquarid disebabkan oleh es dan debu yang ditinggalkan oleh pengelana langit, Komet Halley. Ketika Bumi melewati puing-puing komet ini, remah komet memanas saat memasuki atmosfer Bumi, menghasilkan apa yang kita sebut bintang jatuh. Ia akan melesat melintasi langit dengan sangat mengesankan.

Komet Halley membutuhkan waktu sekitar 76 tahun untuk sekali mengorbit matahari dan tidak akan memasuki tata surya lagi hingga tahun 2061. Komet ini mengambil nama astronom Inggris Edmond Halley, yang memeriksa laporan tentang komet yang mendekati Bumi pada tahun 1531, 1607, dan 1682.

Dia menyimpulkan bahwa semua penampakan pada tahun-tahun itu adalah komet yang sama. Halley meramalkan komet itu akan kembali pada tahun 1758. Meskipun Halley telah meninggal, komet itu kembali tepat pada waktu yang diprediksinya. Karena itu, ikon langit itu dinamai Halley untuk menghormatinya. Sumber. Space.com

Baca juga:

Berapa Jarak Bulan dari Bumi?

Apakah Bumi akan Kehilangan Bulan Kita? Jangan Sampai!!

Lama Perjalanan ke Mars 9 Bulan, Tapi Ada Opsi Hanya 16 Hari

Sebelum Hilang di Bulan, Hakuto-R Memotret Indonesia Saat Gerhana Matahari Hibrida

12 Obyek Paling Aneh di Alam Semesta: Sinyal Misterius Hingga Tembakan Infra Merah

Pembentukan Alam Semesta 1: Big Bang dan Era Kegelapan

Ikuti ulasan lainnya dari Antariksa dengan subscribe di sini.

× Image