Home > Gaya Hidup

Startup Prancis Tawarkan Wisata Luar Angkasa Pakai Balon Udara

Penumpang bisa menikmati pemandangan di luar angkasa sambil menyantap masakan Prancis yang lezat.
Konsep balon udara untuk wisata luar angkasa Zephalto. (sumber: Zephalto)
Konsep balon udara untuk wisata luar angkasa Zephalto. (sumber: Zephalto)

ANTARIKSA -- Wisata luar angkasa kini bukan hal baru setelah beberapa perusahaan dirgantara mencoba menawarkan jasa mengirimkan orang ke luar angkasa. Selama ini, umumnya hanya astronaut yang bisa melakukan perjalanan ke luar angkasa.

Perusahaan seperti Blue Origin, Virgin Galactic telah membawa orang (bukan astronaut) untuk pergi ke luar angkasa. Untuk berwisata, bukan bekerja seperti astronaut. Dalam perjalanan singkat, si penumpang bisa merasakan sensasi wisata di luar Bumi. Penumpang bisa merasakan gravitasi nol.

Kini, startup Zephalto yang berbasis di Prancis bermitra dengan Badan Antariksa Prancis (CNES) juga tak mau ketinggalan. Keduanya berencana untuk mulai menawarkan penerbangan balon stratosfer ke luar angkasa.

Balon besar berisi hidrogen atau helium, kapsul bertekanan Zephalto akan naik tinggi ke atmosfer bumi setinggi 25 kilometer untuk menawarkan pemandangan unik Bumi kepada penumpangnya.

Penerbangan dijadwalkan dimulai pada tahun 2025. Situs web perusahaan telah menerima reservasi untuk deposit 11.000 dolar AS.

Balon Zephalto akan menampung enam penumpang dan dua pilot. Balon ini akan lepas landas dari pelabuhan antariksa Prancis.

Menyadari bukan pemain tunggal wisata antariksa, Zephalto akan memberikan penawaran yang berbeda dengan pesaing yang telah eksis sebelumnya. Sephalto akan menawarkan kemewahan masakan Prancis yang lezat kepada para penumpang sebagai bagian dari perjalanan mereka.

Dengan harga tiket VIP mulai dari seratus ribu dolar, Zephalto berencana menawarkan pengalaman bersantap dengan pemandangan kosmos di kursi dekat jendela. Selain itu, pesawat itu dilengkapi dengan Wi-Fi, sehingga penumpang bahkan bisa memposting foto luar angkasa Anda bahkan sebelum kembali ke Bumi.

Interior kapsul dibuat oleh desainer Prancis Joseph Dirand. "Saya berharap tamu kami akan kembali ke Bumi dengan perspektif baru terhadap planet kita yang berharga, keindahannya, dan cara melindunginya dengan lebih baik," katanya kepada Bloomberg.

Penerbangan wisata itu akan memakan waktu total enam jam. Penerbangan terdiri dari satu setengah jam naik ke angkasa, tiga jam untuk makan dan jalan-jalan, dan satu setengah jam lagi untuk turun kembali ke Bumi.

"Kami memilih ketinggian 25 kilometer karena itu adalah ketinggian di mana Anda berada di kegelapan angkasa. Dengan 98 persen atmosfer di bawah Anda, Anda dapat menikmati kelengkungan Bumi di garis biru. Anda berada di kegelapan angkasa , tetapi tanpa pengalaman gravitasi nol," kata pendiri Zephalto Vincent Farret d'Astiès.

Zephalto telah melakukan tiga penerbangan uji coba dari balon stratosfernya. Sejauh ini penerbangan belum ada yang mencapai ketinggian yang akan membawa penumpang reguler.

Zephalto harus mendapatkan sertifikasi EASA (European Aviation Safety Agency) terlebih dahulu sebagai pesawat komersial. Setelah beroperasi, Zephalto menargetkan hingga 60 penerbangan setahun.

Konsep Zephalto ini mirip dengan perusahaan lain seperti Space Perspective yang berbasis di Florida. Space Perspective juga menjanjikan pemegang tiket melayang di atas awan untuk pemandangan Bumi yang sebelumnya hanya bisa dilihat oleh astronaut.

Bedanya, kapal Neptune One dari Space Perspective dirancang untuk mendarat di laut. Sedangkan dengan kapal Zephalto konsepnya mendarat di tanah padat.

Neptune One juga akan terbang ke ketinggian yang lebih tinggi yakni 30,5 kilometer di atas permukaan bumi, 5,6 kilometer lebih tinggi dari balon Zephalto.

× Image