ANTARIKSA -- Entah kesalahan apa yang telah dilakukan penduduk Kota Dildo, Newfoundland, Kanada. Pekan lalu, mereka dikejutkan dengan kemunculan gunung es raksasa yang cabul. Wajar mereka syok, bongkahan es yang membeku itu berbentuk alat kelamin pria, melayang di lepas pantai Kanada.

Seorang fotografer dari kota itu langsung memotret fenomena itu pada waktu yang tepat. Gunung yang sugestif itu terdiri dari batangan obelis dengan kepala kubah yang menjulang dari dua rakit es oval. Fotografer Ken Pretty membidik formasi es dengan drone di dekat Kota Harbour Grace, yang terletak di sepanjang Conception Bay.

Kerena itu, tidak mengherankan jika 'dickie berg' (sebutan penduduk setempat), telah menarik perhatian internasional. Pretty pun menjadi berita di Thailand dan Taiwan ketika dia membagikan gambarnya di halaman Facebook.

"Saya tahu saya akan mendapat banyak komentar, tapi saya tidak berharap sebanyak ini," kata Pretty kepada kantor berita Saltwire pada Jumat, 28 April lalu.

Sayangnya, gunung es itu tidak memiliki daya tahan lama. Pretty memotret struktur phallic setinggi 9,1 meter itu pada Kamis, 27 April. Gunung itu kemudian runtuh keesokan harinya.

Menurut kantor berita CBC, musim gunung es yang kuat sedang terjadi di Newfoundland dan Labrador. Ada lebih dari 200 gunung es di lepas pantai kedua provinsi itu.

"Angin darat membawa bongkahan es dan gunung es," kata Diane Davis, pemimpin grup Facebook yang memburu gunung es kepada CBC.

"Jika tren bertahan, kita juga akan melihatnya pada Mei dan Juni. Wilayah ini hanya memberi kita sedikit tahun lalu."

Memang, bumi pertiwi kadang memberikan sedikit bentuk lingga untuk ditertawakan. Pada tahun 2021, seorang pria menjadi viral karena fotonya tentang menara batu berbentuk penis di Taman Nasional Arches. Pihak berwenang Kamboja harus meminta orang-orang berhenti memetik tanaman karnivora Nepenthes bokorensis, yang kebetulan terlihat seperti penis. Jangan bertanya, ada wabah ikan penis California yang terdampar di Pantai Drakes pada tahun 2019 lalu. Sumber: Live Science