Home > News

Teleskop James Webb Ungkap 3 Sabuk Misterius di Sekitar Fomalhaut, Si Bintang Kesepian

Tiga sabuk bersarang membentang sejauh 23 miliar kilometer dari bintang.
Fomalhaut (sumber:  NASA/ ESA/ CSA)
Fomalhaut (sumber: NASA/ ESA/ CSA)

ANTARIKSA -- Para astronom mengungkap tiga sabuk puing di sekitar bintang muda bernama Fomalhaut. Fitur ini terlihat menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb.

Tiga sabuk bersarang membentang sejauh 23 miliar kilometer dari bintang. Sebagai gambaran, jarak itu adalah 150 kali jarak dari Bumi ke Matahari.

Fomalhaut dapat dilihat dengan mata telanjang sebagai bintang paling terang di rasi selatan Piscis Austrinus. Bintang ini kadang disebut bintang musim gugur. Ada juga yang menyebutnya bintang kesepian.

Fomalhaut adalah bintang paling terang ke-18 di langit. Pada tahun 2003, teleskop Spitzer milik Badan Antariksa Amerika (NASA) memperoleh gambar inframerah pertama dari piringan debu yang mengelilingi Fomalhaut.

Sabuk berdebu yang mengelilinginya, sering digambarkan sebagai "piringan puing". Piringan puing ini terdiri dari reruntuhan yang ditinggalkan oleh tabrakan benda-benda seperti asteroid dan komet.

Sabuk atau piringan itu mirip seperti sabuk asteroid tata surya kita dan sabuk Kuiper, rumah bagi komet dan benda yang lebih besar seperti planet kerdil Pluto.

"Saya menggambarkan Fomalhaut sebagai pola dasar piringan puing yang ditemukan di tempat lain di galaksi kita karena memiliki komponen yang mirip dengan yang kita miliki di sistem planet kita sendiri," kata András Gáspár, penulis utama makalah yang menjelaskan hasilnya, dilansir dari ABC.net.au.

Teleskop lain sebelumnya telah mengambil gambar tajam dari sabuk terluar. Namun, tidak satupun dari instrumen itu dapat menemukan struktur interior sabuk tersebut. Cincin debu Fomalhaut pertama kali ditemukan pada tahun 1983 oleh NASA's Infrared Astronomical Satellite (IRAS).

Kini, teleskop Webb yang diluncurkan pada 2021 lalu mampu mengungkap sabuk bagian dalam karena penggunaan cahaya inframerah.

"Webb benar-benar unggul. Kami dapat secara fisik menyelesaikan pancaran panas dari debu di wilayah dalam tersebut. Jadi Anda dapat melihat sabuk bagian dalam yang tidak pernah kami lihat sebelumnya," ucap Schuyler Wolff, anggota tim lainnya di University of Arizona.

Ilmuwan menganggap sabuk di sekitar Fomalhaut adalah semacam novel misteri. Ilmuwan bertanya-tanya, jika ada sabuk maka di manakah planetnya? Bagi ilmuwan, struktur sabuk itu sangat menarik karena setiap kali seorang astronom melihat celah dan cincin di piringan, ilmuwan akan berspekulasi mungkin ada planet tertanam yang membentuk cincin itu.

× Image