Home > News

Suara Aneh di Atmosfer Atas Bumi Mengejutkan Para Ilmuwan, Peneliti Masih Kebingungan

Misi balon bertenaga surya mendeteksi suara infrasonik berulang di stratosfer dan para ilmuwan tidak mengetahui sumbernya.
Pemandangan Bumi dari balon dengan ketinggian super. Gambar: Matt Champlin/Getty Images
Pemandangan Bumi dari balon dengan ketinggian super. Gambar: Matt Champlin/Getty Images

ANTARIKSA -- Alam semesta masih misterius. Kini, para ilmuwan kembali dikejutkan oleh suara yang tidak dapat diidentifikasi di atmosfer Bumi.

Suara itu terekam oleh misi balon bertenaga surya yang diluncurkan para peneliti dari Laboratorium Nasional Sandia. Balon itu membawa mikrofon ke wilayah atmosfer atas yang disebut stratosfer, sekitar 31 mil atau 50 km di atas permukaan bumi.

Wilayah stratosfer relatif tenang dan bebas dari badai, turbulensi, dan lalu lintas udara komersial. Artinya, mikrofon yang terpasang di lapisan atmosfer ini bisa menguping suara planet kita, baik yang alami maupun buatan manusia.

Namun, mikrofon dalam penelitian khusus ini juga menangkap suara janggal dari sumber yang belum mampu diidentifikasi. Suara aneh itu terdengar berulang beberapa kali per jam. Suara terekam dalam rentang infrasonik, yang berarti berada pada frekuensi 20 hertz (Hz), jauh di bawah jangkauan telinga manusia.

"Ada sinyal infrasonik misterius yang terjadi beberapa kali per jam pada beberapa penerbangan, tetapi sumbernya sama sekali tidak diketahui," kata Daniel Bowman dari Laboratorium Nasional Sandia dalam sebuah pernyataan.

Untuk mengumpulkan data akustik dari stratosfer, Bowman dan tim menggunakan perangkat yang mampu mendeteksi suara frekuensi rendah.

Perangkat yang disebut mikrobarometer itu awalnya dirancang untuk memantau gunung berapi. Bersamaan dengan suara alami dan buatan manusia yang memang lazim dan menjadi target, mikrobarometer juga mendeteksi sinyal infrasonik berulang yang misterius tersebut.

Sensor dibawa oleh balon yang dibuat oleh Bowman dan rekan penelitiannya. Struktur berdiameter antara 6 hingga 7 meter itu dibuat dari bahan-bahan biasa yang murah. Didukung oleh sinar matahari, perangkat sederhana itu mampu mendaki hingga ketinggian sekitar 13,3 mil di atas Bumi.

"Balon kami pada dasarnya adalah kantong plastik raksasa dengan sedikit debu arang di dalamnya untuk membuatnya gelap," kata Bowman.

"Kami membuatnya menggunakan plastik lukisan dari toko perangkat keras, pita pengiriman, dan bubuk arang dari toko peralatan piroteknik. Saat matahari menyinari balon yang gelap, udara di dalamnya memanas sehingga ia menjadi ringan."

Bowman menjelaskan, tenaga surya pasif itu cukup untuk mendorong balon dari permukaan planet ke stratosfer. Setelah diluncurkan, balon dilacak menggunakan GPS karena sering kali terbang sejauh ratusan mil dan kemungkinan mendarat di wilayah yang sulit dinavigasi.

Selain membantu menyelidiki lebih lanjut suara stratosfer misterius ini, balon bertenaga surya seperti itu dapat digunakan untuk menyelidiki misteri lebih jauh tentang Bumi.

Balon semacam itu saat ini sedang diuji apakah bisa dibawa oleh pengorbit Venus untuk mengamati aktivitas seismik dan vulkanik di atmosfernya planet neraka yang tebal.

Kembali pada penemuan suara aneh tersebut, tim peneliti sedang bersiap mempertanggungjawabkan penemuan mereka. Suara infrasonik tak dikenal itu telah dipresentasikan oleh Bowman dalam Pertemuan ke-184 Acoustical Society of America di Chicago pada pada Kamis, 11 Mei 2023. Sumber: Space.com

× Image