Home > Sains

Berburu Planet Liar Kembaran Bumi dengan Bantuan Einstein

Mencari planet nakal itu adalah salah satu tujuan utama Teleskop Nancy Grace Roman NASA.
Albert Einstein dan teori relativitas. Gambar: Guardian via Republika
Albert Einstein dan teori relativitas. Gambar: Guardian via Republika

ANTARIKSA -- Para ilmuwan yakin teleskop luar angkasa Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang sedang dibuat akan menemukan lebih dari 400 planet bermassa Bumi yang tersembunyi di galaksi Bima Sakti. Ratusan dunia itu diduga adalah planet pengembara yang berkeliaran sendirian di galaksi, tanpa menginduk bintang seperti biasanya.

Mencari sujumlah planet itu adalah salah satu tujuan utama Teleskop Nancy Grace Roman NASA, ketika sudah mengangkasa kelak. Roman rencananya akan diluncurkan pada Mei 2027.

Pakar: Pakar: 400 Planet Liar Seukuran Bumi Diduga Mengembara di Bima Sakti

Teori relativitas umum Einstein tahun 1915 meramalkan bahwa benda-benda bermassa telah melengkungkan jalinan ruang. Meskipun pelengkungan ini bekerja dalam tiga dimensi (empat jika Anda memperhitungkan waktu), ini dapat dianggap analog dengan efek 2D menempatkan bola dengan massa berbeda pada lembaran karet yang diregangkan.

Semakin besar massa bola, semakin dalam lengkungan pada lembaran. Demikian pula, semakin masif objek kosmik, semakin kuat lengkungan di ruang angkasa.

Selain itu, ketika objek yang sangat masif membelokkan ruang, hal itu juga dapat memengaruhi cahaya yang dipancarkan dari objek lain yang duduk di latar belakang, menyebabkan pendaran tersebut membengkok saat melewati jejak kosmik objek aslinya. Ini pada akhirnya dapat menciptakan efek pembesar pada objek latar belakang, sehingga mengarah ke fenomena pelensaan gravitasi.

Microlensing adalah variasi dari konsep tersebut. Microlensing terjadi ketika objek yang lebih kecil, seperti planet atau bintang, menyelinap di antara Bumi dan sumber cahaya latar belakang, seperti bintang atau galaksi, dan hampir sejajar sempurna dengan keduanya. Hal ini menyebabkan mesin berbasis Bumi mendeteksi lonjakan kecerahan objek latar belakang, tetapi tidak sebesar efek pelensaan gravitasi. Tetap saja, pelensaan mikro berguna untuk mendeteksi planet liar dan objek kecil lain yang tidak memancarkan cahaya sehingga hampir gelap gulita.

"Microlensing adalah satu-satunya cara kita dapat menemukan objek seperti planet mengambang bebas bermassa rendah dan bahkan lubang hitam purba," kata penulis penelitian dan profesor Universitas Osaka, Takahiro Sumi.

"Sangat mengasyikkan menggunakan gravitasi untuk menemukan objek yang tidak pernah bisa kita harapkan dilihat secara langsung." Sumber: Space.com

× Image