Home > News

Sulit Diberantas, Benarkah Ribuan Piton di Florida Terlepas Saat Badai Andrew?

Saksi mengatakan badai tahun 1992 menghancurkan gudang berisi ratusan ular piton.
Ilustrasi ular piton Burma atau ular sanca. Gambar: Republika
Ilustrasi ular piton Burma atau ular sanca. Gambar: Republika

ANTARIKSA -- Para pemburu di Florida selatan sedang besiap melakukan pesta maut. Pada tanggal 4 Agustus nanti, mereka akan memulai pemusnahan ular piton Burma sebagai bagian dari kompetisi tahunan. Pemerintah setempat tidak memiliki cara lain untuk menjaga populasi ular invasif itu, kecuali mengerahkan para pemburu bernyali tinggi.

Piton Burma (Python bivittatus ) berasal dari Asia Tenggara, tempat mereka menyelinap melalui hutan lebat, padang rumput, dan rawa. Tapi ular yang bisa tumbuh panjang hingga lebih dari 5,5 meter itu juga telah membentuk populasi invasif di Florida selatan. Mereka telah menghancurkan ekosistem lokal dengan melahap mangsa sebesar rusa dan buaya di sana.

Para peneliti tidak yakin persis bagaimana hewan melata itu mulai berpijak di negara bagian itu. Namun, satu teori menyatakan bahwa ular besar itu mulai menginvasi Florida pada tahun 1992, ketika Badai Andrew menghancurkan fasilitas pengembangbiakan reptil di dekat Miami. Katanya, badai raksasa itu membuat ular sanca Burma lepas di Negara Bagian Sunshine. Tetapi banyak ahli mengatakan cerita itu kemungkinan hanya penyederhanaan yang berlebihan dari cerita asal usul ular piton.

Pada tahun 1992, Andrew menghantam wilayah Miami. Sebagai badai Kategori 5, ia dengan cepat menjadi salah satu badai paling merusak dalam sejarah Amerika. Lebih dari 4,5 meter gelombang badai membanjiri pantai dan lebih dari 25 sentimeter hujan turun di beberapa daerah, dengan hembusan angin sekitar 167 mph (269 kph).

Menurut The New Yorker, sebuah gudang berisi reptil di Homestead, Florida, tepat di selatan Miami, hancur selama badai itu. Seorang pejabat mengaku ingat pernah melihat ratusan ular sanca Burma di gudang itu. Ketika badai menghancurkan bangunan itu, ular sanca itu bisa saja lepas di lingkungan rawa Florida tenggara.

Memang, banyak hewan liar lepas selama pendaratan Andrew, dan beberapa surat kabar melaporkan penampakan ular besar setelah badai. Tetapi, menurut laporan tahun 2023, seekor ular sanca Burma dilaporkan terlihat di Everglades setidaknya sejak tahun 1979. Kemudian, banyak laporan yang belum dikonfirmasi sepanjang 1980-an.

Ular itu tidak umum terlihat di Florida selatan sampai setidaknya tahun 1995. "Sementara itu, tiga tahun setelah Andrew, waktu dan geografi invasi ular piton tidak sesuai dengan teori badai," kata para ilmuwan.

Dari tahun 1995 hingga 2000, 11 ular sanca terlihat atau ditangkap di bagian barat daya Taman Nasional Everglades, bermil-mil jauhnya dari fasilitas reptil yang hancur di Homestead. "Ketika populasi mulai tumbuh pada 1990-an, sebagian besar berjarak 20 mil (32 km) dari fasilitas itu," kata Dan Simberloff, seorang ahli ekologi di University of Tennessee. Baru setelah pergantian milenium, ular-ular itu secara rutin muncul di daerah Miami, dekat tempat gudang itu pernah berdiri.

Berdasarkan geografi dan tingkat pertumbuhan populasi, sebuah penelitian tahun 2011 menyimpulkan, penjelasan paling sederhana untuk invasi ular piton Burma adalah beberapa ekor ular dilepaskan ke Everglades selatan sekitar tahun 1985. Kemudian, populasi tumbuh perlahan hingga tahun 1990-an, sebelum meroket hingga saat ini.

Laporan tahun 2023 mencatat, kasus kedua penemuan ular piton Burma yang berbeda terjadi di Florida barat daya, lebih dekat ke Naples. "Sementara beberapa orang percaya Badai Andrew pada tahun 1992 menyebabkan masalah ular sanca, ular sanca Burma telah terdeteksi di sini (Florida barat daya) sebelum badai itu, pada awal tahun 1979," kata juru bicara Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida.

Namun, ini tidak berarti bahwa Badai Andrew tidak berkontribusi pada penyebaran ular raksasa. Menurut para ahli, ada kemungkinan beberapa ular melarikan diri dari perdagangan hewan peliharaan selama badai dan bergabung dengan populasi liar.

"Jika itu adalah pertanyaan pilihan ganda tentang bagaimana ular sanca Burma masuk ke ekosistem Florida selatan dan (A) adalah 'Peliharaan yang Kabur', (B) adalah 'Dilepaskan Secara Sengaja', dan (C) adalah 'Gangguan Meteorologi', saya akan melingkari (D): 'All of the Above,'" kata Ian Bartoszek, ilmuwan lingkungan dari Conservancy of Southwest Florida.

Sekitar 17.000 ular sanca Burma diimpor ke Amerika Serikat antara tahun 1970 dan 1995 untuk perdagangan hewan peliharaan. Dengan banyaknya ular sanca yang masuk, sangat masuk akal beberapa akan dilepaskan oleh pemiliknya.

"Orang bisa bosan memiliki ular besar," kata Simberloff.

Bartosek, yang memelihara ular sanca Burma sebagai hewan peliharaan yang tumbuh di Florida, juga mencatat bahwa ular adalah sebuah "pelarian seniman." Mungkin saja beberapa ular peliharaan telah menyelinap keluar dari rumah dan masuk ke habitat yang hangat dan dipenuhi mangsa di Florida selatan. Saat ini, sebagian besar negara bagian Florida melarang untuk memelihara piton Burma.

Walaupun populasi ular sanca Burma liar di Florida tidak diketahui pasti, tetapi perkiraan menunjukkan mungkin ada ratusan ribu di luar sana. Tantangan Python tahun lalu mengeluarkan 231 ular dari Everglades. Kompetisi seperti ini membantu dalam mengendalikan populasi, karena pemberantasan tidak mungkin dilakukan untuk saat ini.

"Pemberantasan seluruh populasi di seluruh lanskap tidak mungkin dilakukan dengan alat apa pun yang ada, baik diterapkan secara tunggal atau kombinasi," tulis laporan tahun 2023 tersebut. Sumber: Live Science

× Image