Home > Sains

Apa Struktur yang Paling Besar di Alam Semesta?

Sebagai yang terbesar, cahaya membutuhkan 10 miliar tahun untuk melintasinya.
Ilmuwan menciptakan peta pertama dari superkluster galaksi kolosal yang dikenal sebagai Laniakea, tempat galaksi Bima Sakti dan banyak lainnya. Simulasi komputer ini dari video jurnal Nature yang menggambarkan supercluster raksasa dengan lokasi Bima Sakti ditampilkan sebagai titik merah.
Ilmuwan menciptakan peta pertama dari superkluster galaksi kolosal yang dikenal sebagai Laniakea, tempat galaksi Bima Sakti dan banyak lainnya. Simulasi komputer ini dari video jurnal Nature yang menggambarkan supercluster raksasa dengan lokasi Bima Sakti ditampilkan sebagai titik merah.

ANTARIKSA -- Entitas tunggal terbesar yang telah diidentifikasi para ilmuwan di alam semesta adalah superkluster galaksi yang disebut Hercules-Corona Borealis Great Wall (Tembok Besar Hercules-Corona Borealis). Ini sangat luas sehingga cahaya membutuhkan waktu sekitar 10 miliar tahun untuk bergerak melintasi seluruh strukturnya.

Sebagai perbandingan, cahaya Matahari hanya butuh waktu 9 menit untuk menerangi kita di Bumi, dan alam semesta yang luas ini baru berusia 13,8 miliar tahun sampai 2022.

Bumi sangatlah besar bagi kita, sekitar 24.901 mil atau 40.075 kilometer lingkar khatulistiwa. Tetapi berdasarkan skema kosmik, Bumi itu kecil. Bahkan, di tata surya kita saja, Bumi dengan mudah dikerdilkan oleh planet Jupiter, yang dapat menampung lebih dari 1.300 bola Bumi di dalamnya. Dan matahari dapat menampung lebih dari satu juta yang seperti Bumi kita.

Meskipun matahari kita sebesar itu, ia terlihat kecil dibandingkan dengan bintang-bintang terbesar yang telah diketahui. Matahari adalah bintang tipe-G atau bintang kuning yang berukuran rata-rata dalam skala kosmik. Beberapa bintang 'hipergiant' jauh lebih besar.

Bintang terbesar yang diketahui hingga saat ini adalah UY Scuti, yang dapat menampung lebih dari 1.700 matahari kita. Dan ada beberapa bintang raksasa lain yang ukurannya hampir sama dengan si UY. Tetapi, meskipun diameter dan lingkaran UY Scuti sangat besar, dia sebenarnya hanya sekitar 30 kali lebih besar dari matahari kita. Sebab, volume dan massa tidak selalu berkorelasi dalam ruang.

Objek yang lebih masif untuk dipertimbangkan adalah lubang hitam, khususnya lubang hitam supermasif yang biasanya berada di pusat galaksi. Bayangkan, galaksi Bima Sakti memiliki massa sekitar 4 juta kali massa matahari. Sementara salah satu lubang hitam supermasif terbesar yang pernah ditemukan berada di NGC 4889 dan memiliki 21 miliar kali massa matahari. Namun, soal ukuran, lubang hitam paling masif pun tidak terlalu besar, karena jenis struktur lubang hitam adalah yang terpadat di alam semesta.

Nebula, atau awan gas besar yang sering mengembun menjadi bintang baru, juga memiliki ukuran yang sangat besar. Nebula NGC 604 di Galaksi Triangulum (tetangga Bima Sakti) sering disebut sebagai salah satu yang terbesar. Untuk melintasinya, butuh kira-kira 1.520 tahun cahaya.

Catat, galaksi adalah kumpulan sistem bintang dan segala sesuatu di dalam sistemnya. Di antaranya ada lubang hitam, planet, bintang, asteroid, komet, gas, debu, dan banyak lagi. Sementara sistem planet berisi segala sesuatu yang mengorbit satu bintang. Bumi, Mars, Venus dan lainnya menginduk satu bintang bernama Matahari sehingga disebut sistem Tata Surya. Sementara, tata surya berada dalam Galaksi Bima Sakti.

Bima Sakti jika dianggap sebagai satu objek, memiliki lebar sekitar 100.000 tahun cahaya. Para ilmuwan selama ini berupaya mengkarakterisasi galaksi terbesar, namun mereka tidak benar-benar memiliki batas yang tepat. Namun, galaksi terbesar yang pernah diketahui berukuran jutaan tahun cahaya.

Menurut NASA, galaksi terbesar yang diketahui pertama kali dijelaskan dalam penelitian tahun 1990 yang dimuat jurnal Science. Dia adalah IC 1101, yang membentang selebar 4 juta tahun cahaya.

Galaksi sering terikat secara gravitasi dalam kelompok yang disebut gugus galaksi. Bima Sakti, misalnya, adalah bagian dari kompok kecil yang terdiri dari sekitar 24 galaksi, termasuk Galaksi Andromeda.

Para astronom pernah berpikir bahwa struktur kelompok ini adalah yang terbesar di luar sana. Namun, pada 1980-an, para ilmuwan menyadari bahwa kelompok gugus galaksi juga dapat dihubungkan oleh gravitasi sehingga membentuk gugus super. Nah, gugus super inilah objek terbesar di alam semesta yang diketahui hingga kini, namanya Hercules-Corona Borealis Great Wall. Itu adalah tembok besar yang menyatukan gugus Hercules dan Corona Borealis.

Sumber: Space.com

× Image