Home > News

Ilmuwan Temukan Jenis Bintang Misterius yang Membingungkan

Bintang yang baru ditemukan memiliki permukaan yang ditutupi karbon dan oksigen serta abu pembakaran helium.
Ilustrasi peristiwa penggabungan dua sisa bintang yang langka. Gambar: Nicole Reindl, Atribusi.
Ilustrasi peristiwa penggabungan dua sisa bintang yang langka. Gambar: Nicole Reindl, Atribusi.

ANTARIKSA -- Sebuah tim astronom Jerman, yang dipimpin oleh Profesor Klaus Werner dari Universitas Tubingen, telah menemukan jenis bintang baru yang aneh. Bintang muda itu ditutupi oleh semacam materi dari pembakaran helium.

Hal itu menjukkan adanya kemungkinan pembentukan bintang oleh peristiwa langka, yaitu penggabungan dua bintang. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, Senin, 14 Februari 2022.

Bintang biasanya memiliki permukaan yang terdiri dari hidrogen dan helium. Namun, bintang-bintang yang ditemukan oleh Werner dan rekan-rekannya memiliki permukaan yang ditutupi dengan karbon dan oksigen, serta abu pembakaran helium. Ini menjadi komposisi yang unik untuk sebuah bintang.

Situasi menjadi lebih membingungkan karena bintang-bintang baru itu memiliki suhu dan jari-jari yang menunjukkan mereka masih membakar helium di intinya. Pembakaran itu biasanya terjadi pada bintang normal yang berevolusi.

Terbit secara bersamaan, sebuah makalah dari sekelompok astronom dari Universitas La Plata dan Institut Max Planck untuk Astrofisika yang menjelaskan kemungkinan pembentukan bintang baru tersebut. "Kami percaya bintang-bintang yang ditemukan oleh rekan-rekan Jerman kami mungkin telah terbentuk dalam jenis peristiwa penggabungan bintang yang sangat langka, antara dua bintang katai putih," kata Dr Miller Bertolami dari Institut Astrofisika La Plata, penulis utama makalah kedua.

Katai putih adalah sisa-sisa dari bintang yang telah kehabisan bahan bakar nuklirnya, dan biasanya sangat kecil dan padat. Bintang akan mati setelah kehabisan hidrogen dan menyisakan intinya yang membara.

Penggabungan bintang diketahui terjadi antara katai putih dalam sistem biner dekat karena penyusutan orbit yang disebabkan oleh emisi gelombang gravitasi. Bintang biner adalah dua bintang yang mengorbit satu sama lain.

"Biasanya, penggabungan katai putih tidak mengarah pada pembentukan bintang yang kaya akan karbon dan oksigen," jelas Miller Bertolami. "Tapi kami percaya bahwa, untuk sistem biner yang terbentuk dengan massa yang sangat spesifik, katai putih yang kaya karbon dan oksigen mungkin hancur dan berakhir dengan materi yang kaya helium, yang mengarah pada pembentukan bintang-bintang ini," kata dia.

Namun tidak ada model evolusi bintang saat ini yang dapat sepenuhnya menjelaskan bintang yang baru ditemukan itu. Tim membutuhkan model yang disempurnakan untuk menilai apakah kemungkinan-kemungkinan itu benar-benar dapat terjadi. Model ini tidak hanya dapat membantu tim lebih memahami bintang itu, tetapi juga dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang evolusi akhir sistem biner dan bagaimana bintang bertukar massa saat mereka berevolusi.

Sebelum para astronom berhasil mengembangkan model yang lebih halus untuk evolusi bintang biner, asal usul bintang yang tertutup helium itu akan menjadi perdebatan hangat. "Biasanya, kami memperkirakan bintang dengan komposisi permukaan seperti telah selesai membakar helium di intinya dan akan menjadi katai putih (bintang mati). Bintang-bintang baru ini merupakan tantangan berat bagi pemahaman kita tentang evolusi bintang," jelas Profesor Werner.

Sumber: Phys.org

× Image