Home > Teknologi

Teleskop Webb akan Membidik Objek Penyusup dari Bintang Lain

Penyusup dari bintang lain telah membuat pusing para ilmuwan karena keterbatasan pengetahuan.
Ilustrasi menunjukkan pengunjung antarbintang pertama yang teridentifikasi, Oumuamua ditemukan pada tahun 2017. Objek yang menyimpang itu berayun dalam jarak 24 juta mil dari Matahari sebelum melesat keluar dari tata surya. Oumuamua masih menentang setiap kategorisasi sederhana. Itu tidak berperilaku seperti komet, dan memiliki berbagai karakteristik yang tidak biasa. Karena rotasi objek yang kompleks membuat sulit untuk menentukan bentuk yang tepat, ada banyak model seperti apa bentuknya. Gambar: NASA, ESA, dan J. Olmsted dan F. Summers (STScI)
Ilustrasi menunjukkan pengunjung antarbintang pertama yang teridentifikasi, Oumuamua ditemukan pada tahun 2017. Objek yang menyimpang itu berayun dalam jarak 24 juta mil dari Matahari sebelum melesat keluar dari tata surya. Oumuamua masih menentang setiap kategorisasi sederhana. Itu tidak berperilaku seperti komet, dan memiliki berbagai karakteristik yang tidak biasa. Karena rotasi objek yang kompleks membuat sulit untuk menentukan bentuk yang tepat, ada banyak model seperti apa bentuknya. Gambar: NASA, ESA, dan J. Olmsted dan F. Summers (STScI)

ANTARIKSA -- Salah satu temuan paling menarik dalam ilmu keplanetan dalam beberapa tahun terakhir adalah penemuan objek antarbintang yang melewati tata surya kita. Sejauh ini, para astronom telah mengkonfirmasi dua penyelundup ini dari sistem bintang lain, yaitu Oumuamua pada 2017 dan Borisov pada 2018. Diperkirakan masih banyak lagi yang belum ditemukan.

Selama ini, para ilmuwan memiliki kemampuan terbatas untuk mempelajari objek-objek itu setelah ditemukan. Namun, semua itu diyakini akan berubah dengan meluncurnya Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA pada 25 Desember 2021. Saat ini, teleskop seharga Rp 150 triliun itu sedang bersiap operasi di titik antara Matahari dan Bumi.

Peneliti utama program Webb untuk objek antarbintang, Martin Cordiner mengatakan, sensitivitas dan kekuatan tertinggi Webb memberikan kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya. Dengan Webb, mereka bisa menyelidiki komposisi kimia objek antarbintang dan mencari tahu lebih banyak tentang sifatnya.

"Dari mana asalnya, bagaimana dia dibuat, dan apa yang dapat mereka ceritakan kepada kita, tentang kondisi yang ada di sistem rumah (asal) mereka... melihat materi dari sekitar sistem planet lain dari dekat benar-benar hal yang menakjubkan,” kata Astrofisikawan di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA itu.

Dua objek antarbintang pertama yang terdeteksi itu sangat berbeda satu sama lainnya. Satu sangat mirip komet, dan satu lagi tidak. Untuk diketahui, Oumuamua sempat menghebohkan karena diduga sebagai pesawat alien. Benda raksasa itu seperti hidup, memancarkan cahaya yang variatif dan bergerak dengan cepatan berbeda-beda. Namun, para astronom tidak berdaya, dan Oumuamua melarikan diri dari pantauan. Sebuah proposal yang bocor menyatakan, ilmuwan ingin mengejar Oumuamua. Baca: NASA Kejar Oumuamua, Pesawat Alien yang Melarikan Diri.

James Webb Space Telescope
James Webb Space Telescope

Cordiner dan timnya berharap bisa mengetahui keunikan objek-objek itu. Tim akan menggunakan kemampuan spektroskopi Webb, baik di pita inframerah dekat maupun inframerah tengah untuk mempelajari dua aspek berbeda dari objek antarbintang.

Pertama, menggunakan Near-Infrared Spectrograph (NIRSpec), mereka akan menganalisis jejak kimia dari gas yang dilepaskan objek itu. Karena pendinginan apa pun yang mungkin ada di sana akan diuapkan oleh panas Matahari kita. Kedua, dengan Mid-Infrared Instrument (MIRI), mereka akan mengamati setiap debu yang dihasilkan benda itu, seperti partikel mikroskopis kecil, biji-bijian yang lebih besar, dan bahkan kerikil yang mungkin terangkat dari permukaan dan di sekitarnya.

Dengan resolusi spektral yang tinggi, NIRSpec dapat memilih emisi dari masing-masing gas, memungkinkan tim untuk mendeteksi molekul tertentu seperti air, metanol, formaldehida, karbon dioksida, karbon monoksida, dan metana. MIRI lebih disetel ke spektrum panas yang dihasilkan oleh partikel padat, seperti butiran debu atau inti objek.

Di tata surya kita, komet adalah sisa-sisa pembekuan dari era pembentukan planet di sekitar Matahari. Mereka dapat memberikan wawasan unik tentang kondisi kimia yang ada dalam sejarah paling awal tata surya. Nah, Webb memiliki kemampuan untuk mempelajari kimia pembentukan planet bukan saja di tata surya, tetapi jauh ke dalam sistem bintang lain.

Saat ini, James Webb Space Telescope menjadi observatorium ilmu luar angkasa utama di dunia. Ia telah ditunggu selama lebih dari 25 tahun pembangunannya. Webb yang ambisius dirancang untuk memecahkan semua pertanyaan tantang tata surya kita, melihat ke dunia yang jauh di sekitar bintang lain, dan menyelidiki struktur misterius dan asal usul alam semesta kita. Webb adalah program internasional yang dipimpin oleh NASA dengan mitranya, European Space Agency (ESA), dan Canadian Space Agency (CSA).

Sumber: Phys.org

× Image