Home > News

AS dan Sekutunya Perkuat Kerja Sama Militer di Luar Angkasa

Dokumen pernyataan bersama dirilis setelah uji coba rudal anti-satelit Rusia pada November.
Ilustrasi pasukan luar angkasa.
Ilustrasi pasukan luar angkasa.

ANTARIKSA — Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD AS) mengumumkan pada 22 Februari bahwa AS, Australia, Kanada, Prancis, Jerman, Selandia Baru, dan Inggris telah menandatangani dokumen visi bersama yang menyerukan kerja sama yang lebih besar untuk mencegah konflik di luar angkasa.

Visi Operasi Luar Angkasa Gabungan (CSpO) 2031 menyatakan, tujuh negara akan menghasilkan dan meningkatkan peluang kerja sama, koordinasi, dan interoperabilitas untuk mempertahankan kebebasan bertindak di ruang angkasa, mengoptimalkan sumber daya, meningkatkan jaminan dan ketahanan misi, serta mencegah konflik.

DoD dalam sebuah pernyataan mengatakan, CSPO adalah inisiatif untuk mengatasi kebutuhan menyeluruh untuk mendorong penggunaan ruang yang bertanggung jawab, mengenali tantangan terhadap keberlanjutan ruang angkasa, dan ancaman yang dihadirkan oleh kemajuan teknologi. Kemudian, merespons program //counterspace// yang semakin komprehensif dan agresif dari negara-negara bangsa lain.

Sekutu setuju untuk mengikuti prinsip-prinsip panduan seperti kebebasan menggunakan ruang, penggunaan ruang yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, bermitra sambil mengakui kedaulatan, dan menegakkan hukum internasional.

“Militer memiliki peran penting dalam berkontribusi pada upaya internasional untuk memastikan kebebasan akses dan penggunaan ruang angkasa,” tulis dokumen itu.

“Dunia bergantung pada sistem berbasis ruang, aktivitas di ruang angkasa memiliki konsekuensi di seluruh spektrum aktivitas manusia.”

Dokumen tersebut dirilis setelah uji coba rudal anti-satelit Rusia pada November yang menghancurkan salah satu satelitnya sendiri. Aksi itu menciptakan setidaknya 1.500 kepingan puing yang dapat dilacak di orbit rendah sehingga dinilai mengancam operasi luar angkasa dan penerbangan antariksa manusia.

Dokumen Visi 2031 mencatat bahwa peserta CSPO akan berusaha meminimalkan penciptaan puing-puing luar angkasa yang berumur panjang. DoD mengatakan, perwakilan CSPO telah bertemu pada bulan Desember 2021 untuk menegaskan kembali dukungan negara mereka terhadap visi tersebut.

"Termasuk niat untuk mencegah konflik meluas ke atau berasal dari luar angkasa dan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang mengancam keselamatan lingkungan luar angkasa dan aset luar angkasa orang lain,” tulis pernyataan itu.

Direktur perencanaan program di Secure World Foundation, Brian Weeden mengatakan, Visi 2031 menunjukkan Amerika Serikat dan sekutunya terus mengembangkan pemikiran tentang kerja sama internasional di luar angkasa.

Menurut dia, itu adalah konsep yang cukup revolusioner untuk Departemen Pertahanan.

Weeden juga mengatakan, hal yang penting adalah bahwa ini dimulai oleh lima negara dan sekarang secara resmi mencakup Prancis dan Jerman. Hal itu menunjukannya sebagai langkah besar lainnya bagi AS.

"Bahasa dalam dokumen baru ini dimaksudkan untuk memperkuat pesan tentang penetapan norma perilaku yang Anda lihat dari pemerintah AS dan sekutunya di tempat lain (luar angkasa),” kata dia, Selasa, 22 Februari 2022.

Sumber: SpaceNews

× Image