Home > Bisnis

Sierra Space Jajaki Pendaratan Pesawat Antariksa Dream Chaser di Jepang

Dream Chaser akan menjadi pesawat multi-varian dengan kemampuan mendarat di landasan pacu komersial yang ada di seluruh dunia.
Sierra Space akan bekerja sama dengan perusahaan Jepang dan pemerintah daerah untuk mempelajari potensi pendaratan kendaraan Dream Chaser di bandara Jepang. Gamnar: Sierra Space
Sierra Space akan bekerja sama dengan perusahaan Jepang dan pemerintah daerah untuk mempelajari potensi pendaratan kendaraan Dream Chaser di bandara Jepang. Gamnar: Sierra Space

ANTARIKSA — Perusahaan Sierra Space telah menandatangani perjanjian untuk mempelajari pendaratan kendaraan Dream Chaser di bandara Jepang. Sierra Space, bekerja sama dengan Kanematsu Corporation dan Prefektur Oita pada Jumat 26 Februari mengumumkan nota kesepahaman mengenai pendaratan Dream Chaser di Bandara Oita.

Sebagai bagian dari perjanjian, Sierra Space dan Kanematsu akan berkolaborasi dalam peluang bisnis potensial di Jepang dan tempat lain di Asia untuk Dream Chaser. “Dream Chaser adalah kendaraan luar angkasa multi-varian yang memanfaatkan desain fleksibel dan keserbagunaan kinerja dengan kemampuan mendarat di landasan pacu komersial yang ada di seluruh dunia,” kata Kepala Eksekutif Sierra Space, Tom Vicedalam.

Menurut dia, melalui proyek dengan Prefektur Oita dan Kanematsu Corporation, Sierra Space dapat membayangkan sebuah Pelabuhan Luar Angkasa Oita yang menjadi pusat pendaratan Dream Chaser di masa mendatang. "Hal itu memungkinkan misi luar angkasa kembali mendarat di Jepang, sebagai bagian dari jaringan global situs pendaratan kami yang berkembang,” kata dia.

Selama beberapa tahun terakhir, pemerintah setempat terus bekerja untuk mengubah bandara menjadi pelabuhan antariksa. Itu termasuk perjanjian dengan Virgin Orbit pada tahun 2020 untuk menjadikan bandara itu sebagai sistem peluncuran LauncherOne. Nama terakhir adalah sebuah roket yang diluncurkan dari pesawat Boeing 747 yang akan lepas landas dan mendarat dari bandara. Pada Januari lalu, Eksekutif Virgin mengatakan, misi LauncherOne pertama dari Oita bisa dimulai pada 2023.

“Kami akan melanjutkan studi kelayakan bersama dengan Kanematsu untuk memanfaatkan Bandara Oita sebagai lokasi pendaratan di Asia untuk Sierra Space,” kata Gubernur Prefektur Oita, Katsusada Hirose dalam sebuah pernyataan. “Selanjutnya, kami berharap kerja sama ini akan meluas ke berbagai bidang seperti bisnis dan pendidikan, menginspirasi anak-anak dan perusahaan di Oita.”

Pengumuman itu tidak merinci jadwal studi kelayakan atau kapan pendaratan pertama di Oita bisa dilakukan. Penerbangan awal Dream Chaser akan mendarat di Space Florida’s Launch and Landing Facility, bekas landasan pacu Shuttle Landing Facility di Kennedy Space Center. Namun, Sierra Space sebelumnya telah menekankan kemampuan Dream Chaser untuk mendarat di banyak landasan pacu konvensional.

Salah satu situs pendaratan potensial untuk Dream Chaser adalah Bandara Internasional Huntsville di Alabama. Bandara ini mengajukan permohonan izin operator dari Administrasi Penerbangan Federal AS untuk memungkinkan pendaratan Dream Chaser di sana.

Sierra Space saat ini sedang mengerjakan versi Dream Chaser untuk mengangkut kargo ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) di bawah kontrak Layanan Pasokan Komersial NASA 2. "Penerbangan pertama kendaraan itu dijadwalkan pada kuartal pertama 2023 dengan roket Vulcan milik United Launch Alliance (ULA)," kata Presiden Sierra Space, Janet Kavandi, selama diskusi panel di Konferensi Transportasi Luar Angkasa Komersial FAA pada 16 Februari lalu.

Dream Chase. Gamba:  Sierra Space
Dream Chase. Gamba: Sierra Space

Dream Chaser awalnya diusulkan sebagai kendaraan berawak. Ia memenangkan putaran awal penghargaan kru komersial dari NASA, sebelum kalah dari Boeing dan SpaceX pada tahun 2014 untuk kontrak menyelesaikan pengembangan dan pengujian kendaraan tersebut. "Perusahaan mempertahankan rencana untuk versi berawak serta varian ketiga untuk peluang lain," kata Kavandi.

Sumber: SpaceNews

× Image