Stephen Hawking Sangat Takut Alien, Tapi Tetap Mencarinya
ANTARIKSA -- Pada tahun 2010, astrofisikawan terkenal Stephen Hawking mengungkapkan pendapatnya soal adanya peradaban lain di Bumi. Dunia yang dihuni para alien cerdas telah lama diburu, bahkan hingga saat ini.
Hawking mengatakan, alien cerdas mungkin adalah perampok yang rakus. Mereka menjelajahi kosmos untuk mencari sumber daya, menjarah, menaklukkan, dan menjajah planet lain. "Suatu hari, kita mungkin menerima sinyal dari planet seperti ini," kata Hawking dalam sebuah film dokumenter itu 'Tempat Favorit Stephen Hawking'.
Penemu terori fisika kuantum itu mengacu pada dunia asing yang berpotensi layak huni yang dikenal sebagai planet Gliese 832c. "Tapi kita harus berhati-hati untuk menjawabnya kembali. Bertemu dengan peradaban maju bisa (terjadi) seperti penduduk asli Amerika yang bertemu dengan Columbus. Itu tidak berjalan dengan baik," kata Hawking.
Meski menganggap alien akan menghancurkan umat manusia, Hawking tetap mencarinya. Pada Juni 2015, ia membantu meluncurkan upaya besar-besaran untuk mencari tanda-tanda kehidupan alien yang cerdas di kosmos.
Pada acara peluncuran proyek baru itu, Hawking kembali menegaskan, peradaban alien yang maju tidak akan keberatan memusnahkan ras manusia, seperti halnya manusia memusnahkan koloni semut. Menurut dia, manusia memiliki sejarah buruk dalam memperlakukan, dan bahkan membantai budaya manusia lain yang berteknologi kurang maju. Dengan begitu, mengapa peradaban asing tak bisa melakukannya?
Namun, ketakutannya tidak menciutkan keinginan untuk mengetahui kehidupan cerdas di tempat lain alam semesta tersebut. Program pencarian itu disebut Breakthrough Listen yang diumumkan pada 20 Juli 2015. Menurut penyelenggara, proyek itu akan menjadi pencarian paling kuat yang pernah ada.
Breakthrough Listen hanya akan mencari tanda-tanda kehidupan cerdas, tidak menyiarkan sinyal dari Bumi. Namun, inisiatif kedua yang disebut Pesan Terobosan telah membuka kompetisi terbuka bagi siapa saja untuk membuat saran isi pesan yang akan dikirim ke makhluk cerdas lainnya. Alasannya, para ilmuwan tidak tahu seperti apa bentuk kehidupan alien itu, atau bagaimana mereka merespons kontak dari peradaban manusia.
"Kami tidak tahu banyak tentang alien, tetapi kami tahu tentang manusia. Jika Anda melihat sejarah, kontak antara manusia dan organisme yang kurang cerdas sering kali menjadi bencana dari sudut pandang mereka, dan pertemuan antara peradaban dengan teknologi maju versus primitif telah merugikan bagi yang kurang maju. Peradaban yang membaca salah satu pesan kita bisa berada miliaran tahun di depan kita. Jika demikian, mereka akan jauh lebih kuat, dan mungkin tidak melihat kita sebagai apa pun, lebih berharga dari bakteri," kata Hawking.
Namun, beberapa astronom lain percaya bahwa ketakutan Hawking sebenarnya tidak beralasan. Salah satunya, ahli astrofisika Martin Rees menentang ketakutan Hawking tersebut. Menurut dia, peradaban alien mana pun yang cukup maju harusnya sudah mengetahui keberadaan manusia di Bumi. Sebab, sinyal radio dan TV telah dikirim manusia ke luar angkasa sejak tahun 1.900 atau lebih.
Ann Druyan, salah satu pendiri dan CEO Cosmos Studios, yang merupakan bagian dari panel pengumuman dan akan bekerja pada inisiatif Pesan Terobosan, tampak jauh lebih berharap tentang sifat peradaban alien yang maju yang bisa berdampingan dengan umat manusia.
"Kita mungkin sampai pada suatu periode di masa depan di mana kita melampaui beban evolusioner kita dan berkembang menjadi kurang kejam dan picik," kata Druyan di acara media tersebut.
"Harapan saya adalah bahwa peradaban luar bumi tidak hanya lebih mahir secara teknologi daripada kita, tetapi juga lebih sadar akan kelangkaan dan berharganya kehidupan di alam semesta."
Jill Tarter, mantan direktur Center for SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) juga telah mengungkapkan pendapat tentang peradaban alien yang sangat kontras dengan Hawking. "Sementara Sir Stephen Hawking memperingatkan bahwa kehidupan alien mungkin mencoba untuk menaklukkan atau menjajah Bumi, saya dengan hormat tidak setuju," kata Tarter dalam sebuah pernyataan pada 2012.
"Jika alien datang ke sini, itu hanya untuk menjelajah. Mengingat usianya, alam semesta kita mungkin juga bukan yang pertama yang mereka temukan. Jika alien dapat mengunjungi Bumi, itu berarti mereka akan memiliki kemampuan teknologi yang cukup canggih untuk tidak membutuhkan budak, makanan, atau planet lain," kata dia.
Stephen William Hawking meninggal pada 2018, adalah ilmuan fisika teoretis. Dia dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama karena teorinya mengenai kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan radiasi Hawking.
Sumber: Space.com