Home > Pertahanan

Peluncuran Satelit Anti Rudal Pasukan Antariksa AS Gagal

Satelit pendeteksi dini rudal balistik Space Force akan ditarik kembali dari sistem peluncuran dengan roket Atlas 5.
Satelit uji coba Wide Field of View Pasukan Antariksa AS menyelesaikan integrasi akhir di Millennium Space Systems. Gambar: Millennium Space Systems
Satelit uji coba Wide Field of View Pasukan Antariksa AS menyelesaikan integrasi akhir di Millennium Space Systems. Gambar: Millennium Space Systems

ANTARIKSA — Peluncuran misi Angkatan Luar Angkasa (Space Force) Amerika Serikat yang dikenal sebagai USSF-12 telah ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan. Belum ada keterangan apa yang terjadi sehingga misi itu harus ditunda.

Misi USSF-12 terdiri dari dua satelit yang sedianya diluncurkan oleh United Launch Alliance (ULA) dengan roket Atlas 5 pada April mendatang. Payload utamanya adalah satelit ukuran sedang, Wide Field of View geosynchronous, yang dilengkapi dengan sensor peringatan misil. Kemudian, sebuah pesawat antariksa rideshare diharapkan membawa sejumlah satelit kecil yang tidak disebut untuk eksperimen militer.

ULA pada Rabu, 9 Maret 2022, mengumumkan USSF-12 ditunda karena permintaan pelanggan. Namun, perusahaan tidak menjelaskan lebih lanjut. Space Force pada Sabtu, 12 Maret mengkonfirmasi bahwa peluncuran USSF-12 telah dicabut dari jadwal.

“Kami tidak memiliki spesifikasi spesifik untuk ditawarkan saat ini tentang penyebab pasti penundaan, tetapi kami berupaya agar USSF-12 kembali ke jadwal peluncuran sesegera mungkin,” kata juru bicara Komando Sistem Luar Angkasa AS dalam sebuah pernyataan kepada SpaceNews.

Pabrikan satelit Wide Field of View, Boeing's Millennium Space Systems dalam sebuah pernyataan pada Senin, 14 Maret mengatakan, satelit telah dikirim ke fasilitas pemrosesan peluncuran di Cape Canaveral, Florida sejak bulan lalu. Roket Atlas 5 tetap berada di Cape dan siap diluncurkan.

"Wide Field of View dikirim dari fasilitas perusahaan di El Segundo, California dan tiba di tempat peluncuran dengan selamat pada 2 Februari," kata perusahaan itu dalam pernyataannya.

Perusahan itu mengatakan, satelit itu dibeli oleh Komando Sistem Luar Angkasa yang akan berfungsi sebagai testbed (percobaan) untuk teknologi Wide Field of View di orbit geosinkron untuk misi peringatan rudal. "Juga sebagai aset yang memungkinkan untuk pelacakan rudal dan misi pertahanan rudal,” kata perusahaan itu.

Penundaan itu mungkin terkait dengan muatan sekunder, tetapi baik Komando Sistem Luar Angkasa maupun Millennium Space Systems tidak akan mengomentari itu. Wide Field of View akan disimpan kembali sampai Space Force memutuskan untuk kelanjutan misi itu. Perusahaan berkomitmen membagikan informasi mengenai tanggal peluncuran baru setelah dikonfirmasi pasukan antariksa AS tersebut.

Wide Field of View telah dikembangkan sejak 2016. Ia dirancang untuk menguji teknologi canggih peringatan serangan rudal, atau deteksi dini peluncuran rudal balistik. Wide Field of View bukan bagian dari konstelasi peringatan misil, namun sebuah eksperimen yang berdiri sendiri. Satelit tersebut membawa sensor inframerah yang dibuat oleh L3Harris Technologies.

ULA menerima kontrak pada 2018 untuk meluncurkan USSF-12. Peluncuran awalnya ditargetkan pada tahun 2020. Namun, ia baru dimasukan ke dalam jadwal pada tahun lalu untuk peluncuran awal 2022.

Sumber: Space News

× Image