Home > Bisnis

Perusahaan Antariksa Kekurangan Tenaga Kerja di Bidangnya

Perusahaan mengakali kekurangan tenaga kerja dengan perekrutan pekerja jarak jauh selama pendemi Covid-19.
Perusahaan di sektor luar angkasa Starbridge Venture Capital.
Perusahaan di sektor luar angkasa Starbridge Venture Capital.

ANTARIKSA — Menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang berbakat menjadi perhatian yang lebih besar bagi industri luar angkasa. Saat ini, ada sekitar 200 ribu lowongan pekerjaan di sektor kedirgantaraan.

“Di seluruh sektor, kemampuan untuk menemukan bakat mungkin jauh lebih penting daripada kemampuan perusahaan memberikan bagian ekonomi lainnya," kata Michael Mealing, mitra umum di investor luar angkasa Starbridge Venture Capital dalam sebuah pameran dagang Satelit 2022.

Dia mengatakan, karena kesulitan menemukan pekerja berbakat, perusahaan antariksa dipaksa mencari sumber tenaga kerja yang sudah lama bekerja, termasuk dari perusahaan dengan program pensiun dini. “Anda mendapatkan orang-orang ke sektor ini yang berusia 70-an,” katanya. Secara bersamaan, perusahaan juga menggandakan program magang mereka.

Selain itu, perusahaan antariksa awal juga memperkerjakan lebih banyak orang secara internasional, memanfaatkan tren kerja jarak jauh selama pandemi Covid-19. "Ini adalah rute lain yang diambil perusahaan luar angkasa untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja," kata CEO Seraphim Capital, Mark Boggett.

“Masih harus dilihat bagaimana mereka akan mengatasi tenaga kerja yang didistribusikan secara internasional ketika dunia kembali normal lagi,” tambah Boggett.

Boggett mengatakan, setengah dari portofolio perusahaan Seraphim terjual ke pasar pertahanan. Mereka juga telah melihat keterlibatan yang sangat signifikan dengan pelanggan pada kuartal terakhir di tengah perang Rusia di Ukraina.

“Sejumlah perusahaan telah mencapai anggaran tahunan mereka untuk tahun ini,” katanya. Perusahaan-perusahaan ini kemudian mencoba merekrut staf agar bisa berkembang dan menghadapi kendala kapasitas untuk melayani permintaan yang meningkat.

Namun, peningkatan permintaan dari pelanggan pertahanan untuk citra dan layanan satelit lainnya yang terkait dengan konflik di Eropa Timur tidak tercermin dalam harga saham perusahaan antariksa yang baru-baru ini go public. Mayoritas perusahaan luar angkasa yang terdaftar di bursa saham publik pada tahun 2021 masih terus di bawah harga pencatatan awal, meskipun ada kenaikan di sektor pertahanan.

Managing Partner di Promus Ventures,

Michael Collett mengatakan, kemampuan perusahaan luar angkasa dilihat dari tenaga kerja, rantai pasokan, dan tantangan lain yang dihadapi sektor ini. Semua hal itu pada akhirnya akan meningkatkan nilai mereka. "Eksekusi selalu menjadi jalan keluar," kata Collett.

× Image