Home > Sains

Kecepatan Suara di Mars Berbeda dari Bumi, Suara Lagu Bisa Jadi Aneh

Data baru dari penjelajah Perseverance NASA menemukan suara bernada rendah bergerak lebih lambat daripada yang bernada tinggi.
Para ilmuwan mengukur kecepatan suara di Mars menggunakan mikrofon pada instrumen SuperCam pada penjelajah Perseverance NASA. Gambar: NASA
Para ilmuwan mengukur kecepatan suara di Mars menggunakan mikrofon pada instrumen SuperCam pada penjelajah Perseverance NASA. Gambar: NASA

ANTARIKSA -- Robot Penjelajah Mars NASA, Perseverance, menemukan bahwa perjalanan suara jauh lebih lambat di Planet Merah daripada di Bumi. Suara juga berperilaku dalam beberapa cara yang tidak terduga yang bisa membuat komunikasi di planet itu bisa sangat aneh.

Gelombang suara bergerak lebih lambat melalui atmosfer Mars, daripada di Bumi . Ini masuk akal, karena kecepatan suara bergantung pada kepadatan material yang dilalui gelombang suara, termasuk suhu. Di atmosfer bumi , pada suhu 68 derajat Fahrenheit (20 derajat selsius), suara bergerak dengan kecepatan 1.125 kaki (343 meter) per detik, tetapi dalam air yang jauh lebih padat, suara bergerak dengan kecepatan 4.856 kaki per detik (1.480 meter per detik).

Menurut Science Alert, atmosfer Mars 100 kali lebih tipis dari Bumi sehingga suara bergerak jauh lebih lambat ketika melaluinya. Ia bergerak hanya dengan kecepatan 787 kaki per detik (240 meter/detik). Tetapi penjelajah Perseverance NASA, yang mendarat di Planet Merah pada Februari 2021, telah menemukan beberapa keanehan lain tentang suara di Mars yang tidak diperkirakan para ilmuwan sebelumnya.

Dalam sebuah studi baru yang dipresentasikan pada Lunar and Planetary Science Conference ke-53 awal bulan ini, tim ilmuwan dari Los Alamos National Laboratory, fasilitas Departemen Energi AS di New Mexico, telah mengukur suara menggunakan mikrofon pada instrumen SuperCam milik Perseverance. Hal itu mengungkapkan bahwa suara bernada tinggi bergerak lebih cepat di Mars daripada nada yang lebih rendah.

Para ilmuwan mengatakan, perilaku aneh ini dapat dijelaskan oleh fluktuasi termal pada 6 mil (10 kilometer) pertama atmosfer Mars di atas permukaan planet merah. Pada siang hari, saat sinar matahari menyinari dan menghangatkan batuan Mars, angin konvektif dan turbulensi mengaduk lapisan udara Mars, yang juga dikenal sebagai Lapisan Batas Planet. Adukan itu mengubah perilaku molekul karbon dioksida. Atmosfer Mars mengandung 96 persen karbon dioksida, namun tekanan atmosfer di sana sangat rendah. Sebagai perbandingan, atmosfer Bumi yang jauh lebih padat hanya mengandung 0,041 persen karbon dioksida.

"Karena sifat unik dari molekul karbon dioksida pada tekanan rendah, Mars adalah satu-satunya atmosfer planet terestrial di tata surya yang mengalami perubahan kecepatan suara tepat di tengah bandwidth yang dapat didengar (20 Hertz hingga 20.000 Hertz)," tulis para peneliti dalam makalah yang dipresentasikan pada konferensi tersebut.

"Pada frekuensi di atas 240 Hertz, modus getaran yang aktif dari tabrakan molekul karbon dioksida tidak memiliki waktu lama untuk kembali ke keadaan semula," kata para peneliti. Hal itu menghasilkan gelombang suara pada frekuensi yang lebih tinggi dapat menempuh jarak lebih dari 32 kaki per detik (10 meter per detik) lebih cepat daripada frekuensi rendah.

Itu berarti, jika Anda berdiri di Mars, mendengarkan musik dari jauh, Anda akan mendengar suara bernada tinggi lebih dulu, sebelum Anda mendengar yang bernada rendah, walaupun nada rendah itu keluar lebih dulu. Tim peneliti berencana terus menggunakan data mikrofon SuperCam untuk mengamati bagaimana hal-hal seperti variasi harian dan musiman dapat mempengaruhi kecepatan suara di Mars. Mereka juga berencana membandingkan pembacaan suhu akustik dengan pembacaan dari instrumen lain untuk mencoba mencari tahu fluktuasinya.

Sumber: Space.com

× Image